Mantap! Pengeluaran Nambah, Pemerintah Malah Kurangi Utang

Cantika AP Noveria, CNBC Indonesia
Rabu, 21/07/2021 17:41 WIB
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Konferensi Pers APBN KITA Juli 2021. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski belanja negara bertambah untuk penanganan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), tetapi pemerintah malah berencana mengurangi utang. Mengapa bisa demikian?

Tahun ini, pemerintah menganggarkan dana Rp 744,75 triliun untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Per 16 Juli 2021, realisasinya adalah Rp 277,36 triliun atau 37,2%.


Sumber: Kementerian Keuangan

"Kami sudah komunikasi dengan DPR, memang dibolehkan bagi pemerintah untuk melakukan realokasi belanja agar bisa memenuhi kebutuhan yang sangat tinggi di bidang kesehatan dan bansos. Ada tambahan Rp 55,2 triliun untuk tambahan di bidang kesehatan dan bansos, dan tambahan itu kita peroleh dari refocusing belanja K/L tahap keempat. Kami akan menjaga defisit tidak melebihi dalam UU APBN," jelas Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, dalam jumpa pers APBN Kita edisi Juli 2021, Kamis (21/7/2021).

Selain realokasi anggaran, pemerintah juga akan memanfaatkan Saldo Anggaran Lebih (SAL) dari tahun lalu. SAL 2020 yang bisa dipakai untuk 2021 adalah Rp 186,67 triliun.

Dari jumlah tersebut, Rp 15,8 triliun sudah dialokasikan dalam UU APBN 2021. Nantinya SAL akan dipakai lagi sebanyak Rp 150,8 triliun.

"Tambahan penggunaan SAL untuk mengurangi utang mencapai Rp 150,8 triliun. SAL itu untuk mengurangi utang dan menambah realokasi belanja," sebut Sri Mulyani.


(aji/aji)
Saksikan video di bawah ini:

Video: APBN Mei 2025 Defisit Rp 21T, Menkeu Klaim Masih Kecil