Fenomena Orang Butuh Uang, Mobkas Diobral, Harga Jatuh 40%!

Jakarta, CNBC Indonesia - Imbas pandemi banyak orang menjual aset mulai dari rumah hingga mobil. Hal ini dilakukan guna bertahan karena banyaknya masyarakat yang membutuhkan uang atau aset cair untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dari riset OLX pada FebruariĀ 2021 soal "Individual Seller Segmentation" mengungkapkan sebesar 39% pelanggan melepas aset mobil dengan alasan kebutuhan mendesak keluarga, sedangkan 29% pelanggan menjual untuk memperbarui mobil yang lebih baru.
SelainĀ itu temuan mereka ternyata banyak ada kendala dalam proses negosiasi, seperti tidak mencapai kesepakatan ataupun kecocokan harga. Sebanyak 58% calon pembeli menyatakan budget mereka terbatas, dan 38% belum menemukan mobil yang pas.
"Pandemi ini membuat sebagian masyarakat melakukan penjualan aset, termasuk mobil, karena membutuhkan dana tambahan," kata CEO OLX Group Indonesia Johnny Widodo, kepada CNBC Indonesia, Rabu (21/7).
Terlihat dari data internal OLX ada kenaikan sekitar 9%-13% pada listing orang menjual mobil di OLX pada periode Juni 2021 dibandingkan bulan sebelumnya, Mei 2021. Namun, untuk jumlah akumulasi semester I-2021 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya tidak jauh berbeda.
Johnny menjelaskan industri otomotif termasuk pasar mobil bekas selalu dipandang memiliki potensi untuk tumbuh, seiring dengan daya beli masyarakat yang meningkat. "Tapi dari riset kami tahun lalu ada peningkatan permintaan mobil bekas semenjak relaksasi PSBB 2020 tahun lalu sebesar 15%-20%," jelasnya.
Menurut dia, tren itu akan berlanjut seiring orang merasa lebih aman menggunakan mobil pribadi ketimbang kendaraan umum. Terlihat dari jumlah penggunaan mobil pribadi pada kuartal I-2021 mencapai 41% dibandingkan masa sebelum pandemi hanya 33%, dari hasil riset OLX Autos.
Harga Mobil Bekas Turun
Johnny mengakui dengan adanya kebijakan insentif PPnBM 0% yang dibayarkan pemerintah untuk mobil baru membuat harga mobil bekas turun.
"Kebijakan ini membuat sekitar 35% - 40% transaksi mobil bekas mengalami penurunan harga. Tapi ada sisi positifnya sebagian besar konsumen memilih mobil bekas seiring dengan keterbatasan anggaran," katanya.
Penyekatan wilayah yang dilakukan pemerintah pada bulan Ramadhan tahun 2020 dan 2021 juga membatasi pembelian mobil bekas. Padahal momen ini sering dijadikan masyarakat membeli mobil bekas yang digunakan untuk mudik.
"Tapi penjualan mobil bekas pada bulan Ramadhan pada tahun ini tumbuh 10% dibanding Ramadhan tahun lalu," jelasnya.
Johnny juga mengatakan proyeksinya untuk pasar mobil bekas masih diselimuti tantangan. Pihaknya berharap tren pasar mobil bekas dapat terus bergerak ke arah yang positif ke depannya.
[Gambas:Video CNBC]
Ini Bukti Orang-Orang Kaya Obral Mobil Bekasnya Saat Pandemi!
(hoi/hoi)