Bos WHO Sebut Dunia Akan Masuk Tahap Gelombang Baru Covid
Jakarta, CNBC Indonesia - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, memberikan peringatan terbaru mengenai pandemi Covid-19. Ia menyebut bahwa saat ini dunia sedang memasuki masa-masa awal gelombang infeksi corona terbaru.
Hal ini diutarakannya di depan anggota Komite Olimpiade Internasional di Tokyo, Selasa (20/7/2021). Ini, kata dia, akibat kegagalan global berbagi vaksin, tes, dan perawatan.
"Selama 19 bulan memasuki pandemi, dan tujuh bulan sejak vaksin pertama disetujui, kita sekarang berada pada tahap awal gelombang infeksi dan kematian lainnya," ujarnya sebagaimana dikutip CNBC International, Rabu (21/7/2021).
Ia menekankan gelombang pandemi masih akan terus terjadi mengingat distribusi vaksin Covid-19 yang tidak merata. Ia menyebut banyak negara-negara miskin yang belum memperoleh vaksin yang cukup dan saat ini masih berkutat dengan penanganan pandemi yang tidak maksimal.
"Perbedaan vaksin di seluruh dunia menutupi ketidakadilan yang mengerikan," tambah pria asal Ethiopia itu.
Lebih lanjut, ia meminta negara-negara yang memiliki akses vaksin berlebih untuk menyumbangkan vaksinnya kepada negara-negara yang belum memiliki vaksin. Hal ini akan sangat membantu penanganan pandemi secara global.
"Ini bukan hanya kemarahan moral, ini juga merugikan diri sendiri secara epidemiologis dan ekonomi. Pandemi adalah ujian dan dunia sedang gagal." tegasnya.
WHO telah menyerukan dorongan besar-besaran di seluruh dunia untuk memvaksinasi setidaknya 70% populasi di setiap negara pada pertengahan tahun depan. Namun distribusi vaksin yang tidak merata di seluruh dunia mengancam target tersebut.
Untuk menangani hal itu, WHO yang dipimpin Tedros beberapa bulan lalu meminta agar negara-negara di dunia, terutama negara ekonomi utama G20, untuk lebih aktif lagi dalam membantu menjangkau vaksin ke negara-negara yang belum memiliki akses.
"Saya menyerukan kepada para Menteri Keuangan G20 dan para pemimpin lainnya untuk mendukung target ini secara kolektif karena ini adalah cara tercepat untuk mengakhiri tahap akut pandemi, menyelamatkan nyawa dan mata pencaharian, dan mendorong pemulihan ekonomi global yang sesungguhnya," jelasnya.
Sejauh ini WHO telah menyetujui izin penggunaan dari enam vaksin Covid-19.Vaksin itu adalah Pfizer/BioNTech, AstraZeneca, Moderna, Johnson & Johnson, serta vaksin buatan China Sinopharm dan Sinovac.
(sef/sef)