Internasional

Prabowo 'Bungkus' 6 Jet Tempur Korsel Rp 3,4 T, Ini Faktanya

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Rabu, 21/07/2021 14:15 WIB
Foto: Pesawat Jet T-50 buatan dalam negeri pertama Korea Selatan melakukan manuver di tampilan udara pada hari pertama Singapore Air Show pada Selasa, 11 Februari 2014. (AP Photo/Joseph Nair)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia dilaporkan menyetujui pembelian jet tempur latih dari perusahaan dirgantara Korea Selatan (Korsel), Korea Aerospace Industries (KAI). Hal ini terungkap dari pemberitaan media resmi Korsel Yonhap, Selasa (21/7/2021).

Kesepakatan itu bernilai US$ 240 juta atau setara Rp 3,4 triliun. Lalu apa saja faktanya?


Enam Pesawat Golden Eagle

Melansir media yang sama pemerintah RI setuju membeli enam jet latih. Nantinya jet bertipe T-50 yang kerap disebut Golden Eagle itu akan dikirimkan secara bertahap.

"Berdasarkan kesepakatan itu, KAI akan memasok enam jet latih canggih T-50 angkatan udara Indonesia dari 16 Desember 2021 hingga 30 Oktober 2024," kata sumber perusahaan.

Spesifikasi

Meski merupakan jet tempur latihan, namun spesifikasi pesawat ini tidak main-main. Melansir laman resmi KAI, pesawat ini dibekali mesin General Electric F404 yang dibuat oleh Samsung dengan lisensi khusus.

Mesin ini membuat T-50 mampu terbang dengan kecepatan1,837.5 km per jam dengan ketinggian jelajah diatas 9 km. Untuk jangkauan terbang, pesawat ini mampu menerbangi jarak1,851 km.

Dari segi persenjataan, pesawat ini memiliki beberapa kemampuan pengangkutan dan pelepasan senjata. Dalam operasinya, pesawat ini dibekali senjata kaliber 20 mm.

Selain senjata, pesawat ini mampu memboyong beberapa senjata ledak. Seperti misil, baik misil air-to-air atau air-to-ground, roketjenis Hydra 70, dan juga berbagai jenis bom.

Dipesan Turki hingga Filipina

Selain di Indonesia, pesawat T-50 ini juga telah digunakan beberapa negara seperti Irak, Thailand, Turki, Peru, dan Filipina sejak pertama kali dirakit pada tahun 1999 silam. Indonesia sendiri dikabarkan sudah memiliki 14 unit pesawat latih ini.

Komentar Kemhan

CNBC Indonesia sudah menghubungi sejumlah pihak untuk meminta konfirmasi, termasuk Jubir Menhan Prabowo Dahnil Anzar. Namun belum ada komentar resmi soal ini.

Indonesia sendiri sedang getol dalam modernisasi alutsista. Hal ini terungkap dalam keterangan yang disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo beberapa waktu lalu.

Dikabarkan bahwa modernisasi alutsista akan dimulai tahun ini hingga 2024 dan akan ada akuisisi berbagai alutsista modern secara bertahap. Dua di antaranya pesawat multi-role combat aircraft Dassault Rafale dan F-15 EX.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Mobil Bensin Bakal Tamat Gara-Gara Temuan Peneliti Korsel