RI Impor Obat & Alkes Rp 11,67 T dari China di Semester 1

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
20 July 2021 16:25
Ilustrasi mobil vaksin keliling. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi mobil vaksin keliling. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19, membuat Indonesia harus mengimpor kebutuhan obat-obatan dan alat kesehatan dari negara lain. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kebutuhan pasokan obat-obatan sampai dengan alat kesehatan Indonesia banyak diimpor dari China.

Sepanjang Januari-Juni 2021, berdasarkan data BPS, mulai dari obat, vitamin hingga alat-alat kesehatan mulai dari masker, swab, sarung tangan dan sebagainya banyak diimpor dari China, nilainya mencapai Rp US$ 810,7 juta atau setara dengan Rp 11,67 triliun (kurs 14.400/US$).

Realisasi nilai impor Januari-Juni 2021 tersebut diketahui naik 24,68% dibandingkan nilai impor periode yang sama tahun 2020 yang sebesar US$ 650,37 juta atau setara dengan Rp 9,36 triliun.

Secara rinci impor berupa hand sanitizer pada periode Januari-Juni 2021 nilainya mencapai US$ 165.000 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan nilai impor US$ 67.300.

Kemudian untuk bahan baku hand sanitizer nilai impornya mencapai US$ 13,1 juta lebih tinggi dibandingkan nilai impor Januari-Juni 2020 yang mencapai US$ 11,87 juta.

Adapun untuk rapid test nilai impornya pada Januari-Juni 2021 mencapai US$ 13,3 juta. Lebih rendah dibandingkan nilai impor Januari-Juni 2020 yang sebesar US$ 24,1 juta. Virus transfer media, nilai impornya mencapai US$ 1,46 juta atau lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 1,58 juta.

Indonesia juga mengimpor obat dan vitamin dengan nilai mencapai US$ 43,28 juta atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang mencapai US$ 25,24 juta. Termometer nilai impornya US 5,83 juta, lebih rendah dibandingkan dengan nilai impor Januari-Juni 2020 yang sebesar US$ 12,40 juta.

Sepanjang Januari-Juni 2021, Indonesia juga melakukan impor ventilator sebesar US$ 10,11 juta, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2020 US$ 16.27 juta. Swab pada Januari-Juni 2020 US$ 16,15 juta dan pada Januari-Juni 2020 sebesar US$ 13,79 juta.

Nilai impor masker sepanjang Semester I-2021 yang mencapai US$ 71,31 juta, melonjak drastis dibandingkan Semester I-2021 yang sebesar USS$ 20,03 juta. Kemudian, untuk pakaian pelindung nilai impornya pada Januari-Juni 2021 sebesar US$ 11,80 juta dan pada Januari-Juni 2020 sebesar US$ 43,42 juta.

Selain mengimpor alat kesehatan siap pakai, Indonesia juga melakukan impor bahan baku. Bahan baku pakaian pelindung nilai impornya pada Januari-Juni 2021 sebesar US$ 432,67 juta, lebih tinggi nilainya dibandingkan pada Januari-Juni 2020 mencapai US$ 341,83 juta.

Serta bahan baku masker dengan nilai US$ 86,11 juta pada Januari-Juni 2021, lebih tinggi dibandingkan nilai Januari-Juni 2020 yang sebesar US$ 58,91 juta.

Barang lainnya, yang juga diimpor dari China yaitu sarung tangan, sepatu pelindung, alat pelindung kaki, face shield, kacamata pelindung, dan pelindung kepala.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai-Ramai Warga China Buru Vaksin Pfizer Cs ke Luar Negeri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular