Fenomena Warga RI Ramai Terbang ke AS, Ini Fakta-faktanya
Jakarta, CNBC Indonesia - Ada fenomena baru yang terjadi di Indonesia. Bukan hanya warga negara asing yang meninggalkan RI, tetapi juga ramai-ramai warga RI yang terbang ke Amerika Serikat (AS).
Hal ini terungkap lewat laporan ABC News, Minggu (18/7/2021). Lalu apa saja fakta-faktanya:
1.Alasannya
Dalam artikel itu disebutkan beberapa kalangan memutuskan untuk pergi ke Paman Sam guna kepentingan mendapat vaksin AS. Negeri Paman Sam sendiri memberikan layanan suntikan vaksin Pfizer/BioNTech, Moderna dan Johnson & Johnson.
"Tidak ada yang salah dengan mendapatkan suntikkan di luar negeri, semuanya kembali ke preferensi pribadi, saya kira," kata seorang warga RI yang pergi ke AS.
"Saya punya anak yang belajar di sini. Kami sudah membuat rencana untuk mengunjungi mereka, dan AS kebetulan menawarkan vaksin gratis. Jadi saya berpikir, Mengapa kita tidak melakukan keduanya?"
"Preferensi saya adalah Pfizer, tetapi kami tidak tahu kapan bisa mendapatkannya di Indonesia sampai kami memutuskan kesempatan ke AS."
Razak sendiri disebut telah mendapatkan suntikkan kedua Pfizer. Ia dan keluarganya dikatakan akan kembali ke Indonesia lagi dalam dua minggu mendatang.
2. Memang Bisa Vaksin di AS?
Sebenarnya, wisata vaksinasi di AS ini diketahui sudah dimulai pada Mei lalu dan diatur oleh beberapa travel agent. Tapi apakah benar AS mengizinkan vaksin gratis untuk pendatang?
AS, memang mengizinkan suntikan vaksin ke orang-orang yang memegang visa negara itu. Bahkan mereka bisa mendapat vaksin secara gratis.
Di Guam, misalnya, program vaksin dengan nama Air V&V. Ini dilakukan untuk mendorong orang Amerika yang tinggal di Asia Timur untuk datang dan disuntik.
Namun ini juga membuka pintu bagi kembali menggeliatnya wisata di wilayah itu. Pelancong bisa datang dan mendapat vaksin.
Namun mereka memang harus memenuhi sejumlah syarat. Di antaranya, mereka yang datang harus membayar biaya penginapan di hotel karantina hingga satu minggu.
Mereka bisa memilih antara vaksin Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson, dan tergantung pada vaksin mana yang dipilih. Wisatawan vaksin dapat berada di pulau hanya selama tiga hari, atau lebih dari sebulan.
Halaman 2>>
(sef/sef)