Internasional

Cara India Atasi Tsunami Corona Turunkan Kasus 10 Kali Lipat

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
19 July 2021 07:45
Pelonggaran lockdown di India. (AP/Channi Anand)
Foto: Pelonggaran lockdown di India. (AP/Channi Anand)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak beberapa waktu lalu Indonesia terus mengalami kenaikan kasus aktif setiap harinya. Hal yang sama sebelumnya juga pernah terjadi di India.

Sekitar bulan April dan Mei 2021 lalu, India harus menghadapi tsunami Covid-19. Negara itu harus menghadapi lonjakan kasus baru termasuk kasus tertingginya berdasarkan laporan Woldometers adalah 6 Mei yakni bertambah 414.433 kasus baru.

Namun setelah itu kasus baru berangsur menurun. Juni lalu, kasus berkisar di 30-40 ribu di India.

Pakar Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama mengatakan jika India mampu menurunkan angka kasus hingga 10 kali lipat dalam waktu dua bulan saja.

"Angka kasus di India naik hingga 40 kali lipat tapi di sisi lain dia turun dalam waktu sangat cepat," kata Tjandra saat Diskusi Penanganan Covid-19 di Indonesia oleh LKBN Antara, dikutip Senin (19/7/2021).

Ternyata ada sejumlah cara India lepas dari Covid-19 yang mungkin bisa dicontoh India saat ini, berikut caranya:

Halaman 2>>

Pembatasan Sosial: dari Jam Malam hingga Lockdown

India memberlakukan kebijakan pembatasan sosial. Namun negara itu melakukannya dengan berbagai tingkat pada sejumlah daerah di sana.

Misalnya ada yang melakukan pembatasan kegiatan jam malam hingga lockdown penuh atau sebagian. Saat itu juga dilakukan analisa pola pergerakan dihubungkan dengan penurunan jumlah kasus harian.


New Delhi melakukan full lockdown sekitar satu bulan lebih mulai 17 April 2021. Pada 31 Mei 2021 dilakukan pelonggaran proses secara bertahap.

Salah satu yang dihentikan kegiatannya saat kebijakan berlaku adalah pabrik dan buruh. Saat pelonggaran sektor inilah yang dibuka lebih dulu baru diikutu sektor lain.

"Pembukaan lockdown dimulai buruh harian, yang kerja di pabrik, dan pekerja bangunan. Supaya orang kerja harian ada pemasukan," jelasnya.

Tes Diperbanyak

Tjandra menyebutkan tes Covid-19 punya sejumlah manfaat. Misalnya masyarakat yang positif bisa ditangani kesehatannya.

Lalu pasien yang terpapar bisa dilakukan isolasi, karantina mandiri hingga dirawat. Manfaat lain adalah memutus rantai penularan masyarakat yang positif ke orang lain.

Namun Tjandra juga menegaskan selain tes juga harus diikuti dengan kegiatan penelusuran. "Tentu saja sesudah tes, diikuti dengan kegiatan telusur masif," kata dia.

India juga melakukan tes Covid-19 secara masif. Sebelum lonjakan kasus sekitar Februari ada 700-800 ribu per hari lalu ditingkatkan menjadi 2 juta per hari saat tsunami pandemi terjadi Mei lalu.

Vaksinasi

Saat sebelum lonjakan terjadi, baru 3% masyarakat yang disuntik penuh. Namun itu berbeda saat tsunami terjadi di negeri bollywod itu.

Saat itu, India meningkatkan vaksinasi mencapai 15 kali lipat selama 4 bulan. India dapat melakukan suntikan 8 juta orang perhari.

Namun Tjandra menekankan India juga melakukan perkuatan fasilitas kesehatan saat mengalami kasus yang tinggi. "Selain tiga upaya, pelayanan kesehatan juga diperkuat di India saat bulan-bulan yang kasusnya amat tinggi," kata Tjandra.

India melakukan vaksinasi masif diikuti juga menutup ekspor vaksin saat pandemi melonjak. Dengan begitu dapat memenuhi kebutuhan di sana.

Prokes 3M

Terakhir adalah melakukan protokol kesehatan dengan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Tjandra mengatakan walau harus berkumpul, lebih baik di area terbuka.

"Kalau terpaksa di dalam ruangan maka anjurannya jendela dibuka agar ada ventilasi terbuka dengan udara luar atau terapkan desain ruangan dengan teknologi sirkulasi udara yang tepar," jelasnya.

Selain itu bisa dilakukan dengan mengurangi waktu saat berada di luar rumah. Dengan tujuan mengantisipasi adanya penularan virus

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular