Internasional

Ramai Warga RI Pada Terbang ke AS, Ada Apa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
19 July 2021 10:15
Presiden AS Joe Biden (kiri) mengunjungi pusat vaksin COVID-19 di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed, di Bethesda, Maryland, AS, Jumat (29/12021). (AP/Alex Brandon)
Foto: Presiden AS Joe Biden (kiri) mengunjungi pusat vaksin COVID-19 di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed, di Bethesda, Maryland, AS, Jumat (29/12021). (AP/Alex Brandon)

Sebenarnya fenomena ini juga terjadi di negara Asia lain. Di antaranya Taiwan dan Thailand.

Media yang sama memberitakan bagaimana warga Taiwan beramai-ramai datang ke Guam, pulau kecil teritori AS seluas 550 kilometer persegi untuk mendapatkan vaksin. Mereka bahkan datang dengan pesawar carter sejak Juni.

Awalnya, program 'wisata' vaksin dengan nama Air V&V dilakukan untuk mendorong orang Amerika yang tinggal di Asia Timur untuk datang dan disuntik. Namun ini juga membuka pintu bagi kembali menggeliatnya wisata di wilayah itu.

Namun pelancong memang harus memenuhi sejumlah syarat. Di antaranya, mereka yang datang harus membayar biaya penginapan di hotel karantina hingga satu minggu.

Mereka bisa memilih antara vaksin Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson, dan tergantung pada vaksin mana yang dipilih. Wisatawan vaksin dapat berada di pulau hanya selama tiga hari, atau lebih dari sebulan.

Lion Travel, salah satu operator tur terbesar di Taiwan mengatakan sudah ratusan orang membeli paket wisata ke Guam. Bahkan 439 slot ke Guam mulai 6 Juli sudah ludes terjual.

"Paket mencakup penerbangan dan hotel, dengan harga mulai dari US$2.040, tidak termasuk biaya tes Covid," kutip media itu.

Di Thailand, orang kaya pergi ke AS karena 'menghindari peluncuran vaksin yang ceroboh'. Saat Thailand mencapai 3.000 kasus baru per hari, para crazy rich termasuk Selebriti ramai-ramai terbang mencari vaksin.

"Beberapa lagi enggan menunggu. Karena vaksinasi harus membuat janji di pusat vaksinasi besar yang didirikan di stasiun kereta api, pusat perbelanjaan, stadion olahraga dan bandara. Membingungkan dan rumit," tulis media itu lagi.

Di negara itu, paket satu kelompok dijual US$ 8.300. Ini sudah termasuk kunjungan ke lokasi wisata serta apotek untuk mendapatkan vaksinasi, dengan durasi yang cukup lama.

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular