2022 Produksi Minyak Blok Rokan Ditargetkan 180.000 Barel

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
16 July 2021 19:42
Mirroring Kontrak Capai 95%, Pertamina Terus Lakukan Persiapan Alih Kelola Blok Rokan
Foto: Dok Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak bagi hasil produksi minyak dan gas bumi (Production Sharing Contract/ PSC) PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di Blok Rokan, Riau akan segera habis pada bulan depan, tepatnya 8 Agustus 2021.

Setelah kontrak CPI berakhir, mulai 9 Agustus 2021 pengelolaan Blok Rokan akan diambil alih oleh PT Pertamina (Persero) melalui unit usaha PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat produksi terangkut (lifting) minyak Blok Rokan pada semester I 2021 ini rata-rata mencapai 160.646 barel per hari (bph) atau 97,4% dari target di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 sebesar 165.000 bph.

Pengeboran terus dilakukan menjelang transisi alih kelola ini agar produksi tidak anjlok.

Julius Wiratno, Deputi Operasi SKK Migas mengatakan, dengan masifnya pengeboran saat ini, maka produksi minyak di Blok Rokan pada 2022 diperkirakan bisa naik menjadi 175.000-180.000 bph.

Dia mengatakan, setelah 9 Agustus PHR akan lebih masif lagi melakukan pengeboran. Minggu ini atau bulan ini menurutnya akan ada tambahan tiga rig pengeboran, sehingga produksi bisa dipastikan akan naik.

"Tahun depan produksi pasti akan naik, saat ini sedang bahas Pre Work Program & Budget (WP&B), belum WP&B, untuk kejar target di 2022, tapi diindikasikan naik kembali ke sekitar 175-180 ribu bph, bisa ke arah sana," paparnya dalam paparan kinerja hulu migas semester I, Jumat (16/07/2021).

Julius mengatakan, dengan eksploitasi pengembangan yang masif, maka diharapkan akan memberikan kontribusi langsung pada produksi dan lifting. Hingga beberapa tahun mendatang, menurutnya akan dilakukan produksi tahap lanjut atau Enhanced Oil Recovery (EOR).

Adapun rencana pengembangan (Plan of Development/POD) penerapan EOR ini diharapkan disetujui pada tahun ini.

"Semoga berhasil di Minas tahun 2023, lalu 2024 kontribusi ke produksi. Ini jadi contoh blok yang diambil Pertamina produksinya gak turun, tapi naik," tuturnya.

Sebelumnya, Pjs. SVP Corporate Communication & Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, Pertamina berkomitmen untuk menahan laju penurunan produksi Blok Rokan usai alih kelola. Oleh karena itu, Pertamina menargetkan akan melakukan pengeboran hingga 84 sumur baru pada 2021 ini.

Awalnya, Pertamina akan mengebor 44 sumur pengembangan pada tahun ini usai ambil alih Blok Rokan. Tapi kemudian direncanakan juga akan menambah 40 sumur pengembangan lainnya.

"44 sumur pengembangan akan dilakukan pengeboran di tahun 2021 pasca blok dialihkan ke Pertamina dan direncanakan adanya 40 sumur pengembangan tambahan lainnya," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (06/07/2021).

Lebih lanjut dia menyampaikan, Pertamina menargetkan produksi minyak di Blok Rokan tahun ini minimal bisa dipertahankan di level yang sama dengan yang dijalankan Chevron saat ini yakni 165.000 barel per hari (bph).

Tapi, perseroan akan terus berupaya untuk meningkatkannya.

"Minimal dipertahankan sama dengan produksi tahun ini yang sudah dijalankan CPI, sekitar 165 ribu BOPD," ucapnya.

"Tapi Pertamina akan lakukan upaya maksimal untuk bisa meningkatkannya," imbuhnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PHR Serahkan Draf Pengembangan Lapangan Minas ke SKK Migas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular