Drama Smelter Freeport, Dari Minta Penundaan Sampai Deal EPC

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
16 July 2021 11:15
Freeport Indonesia Ajukan Tunda Bangun Smelter
Foto: CNBC Indonesia TV

Perusahaan asal China, Tsingshan Group mendekati Freeport untuk membangun smelter tembaga baru di Weda Bay, Halmahera Tengah, Maluku Utara.

Bahkan, Tsingshan dikabarkan mau membiayai 92,5% dari nilai proyek yang diperkirakan sekitar US$ 2,5 miliar. Artinya, Freeport hanya membiayai sekitar 7,5% dari nilai proyek tersebut.

Meski didekati perusahaan lain untuk kerja sama membangun smelter, namun Freeport tetap berkomitmen untuk tetap membangun smelter di kawasan industri terintegrasi JIIPE, Gresik, seperti yang kini tengah dikerjakan.

Deputi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto mengatakan, rencana kerja sama ini akan menarik buat Freeport karena nanti sebagian besar investasinya akan ditanggung oleh Tsingshan. Freeport hanya butuh investasi sebesar 7,5% dari total proyek.

"Selama ini Freeport bilang tidak profitable (menguntungkan), capex (belanja modal) mahal dan lainnya. Tsingshan punya teknologi, tekan angka capex dan berikan pendanaan capex yang maksimal. Freeport hanya perlu pendanaan sekitar 7,5% dari total proyek," ungkapnya.

Seto menyebut penawaran dari Tsingshan ini jauh lebih menarik jika dibandingkan dengan proyek smelter yang kini tengah digarap Freeport di kawasan industri terintegrasi JIIPE, Gresik, Jawa Timur yang pendanaanya 100% dari Freeport.

Namun pada awal April 2021, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Djamaluddin mengatakan bahwa rencana Freeport dengan Tsingshan Group untuk membangun smelter tembaga baru di Weda Bay ini batal.

Dia mengatakan, batalnya rencana Freeport untuk kerja sama dengan Tsingshan ini dikarenakan setelah dikaji, pembangunan smelter di Weda Bay ini tidak lebih baik daripada rencana pembangunan di kawasan industri terintegrasi di JIIPE, Gresik, Jawa Timur, yang kini memang tengah diproses Freeport.

"Tidak jadi," ungkap Ridwan kepada CNBC Indonesia saat ditanyakan apakah Freeport jadi join dengan Tsingshan di smelter Weda Bay.

Saat ditanya apa yang jadi pertimbangan batalnya rencana tersebut, dia pun menjawab, "Tidak lebih baik daripada rencana pembangunan di JIIPE," ungkapnya, Jumat (30/04/2021).

(wia)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular