Internasional

Shock! Sekeluarga Positif Varian Delta Meski Tak Kemana-mana

Khairun Alfi Syahri MJ, CNBC Indonesia
15 July 2021 17:40
A nurse administers a Pfizer COVID-19 vaccine to an elderly man in his house in rural Sabab Bernam, central Selangor state, Malaysia, Tuesday, July 13, 2021. Medical teams are going house to house in rural villages to reach out to elderly citizens as the government seeks to ramp up its vaccination program. Despite a strict lockdown, the pandemic has worsened with more than 844,000 confirmed cases nationwide and over 6,200 deaths. (AP Photo/Vincent Thian)
Foto: AP/Vincent Thian

Jakarta, CNBC Indonesia- Satu keluarga diĀ Malaysia terpapar virus Covid-19 varian Delta. Padahal, keluarga tersebut sebagian besar menjalani isolasi di rumah sejak April 2021.

Noriah Bakar (36) mengatakan bahwa suami serta dua putranya dinyatakan positif terinfeksi virus Covid-19 varian Delta usai dilakukan pengecekan pada pekan lalu. Ia mengaku tak percaya karena tak pernah kemana-mana.

"Kami tercengang karena sejak pertengahan April, suami saya hanya keluar sekali untuk mengambil dokumen kerja dan saya hanya keluar rumah dua kali, sekitar tiga minggu yang lalu, untuk janji vaksinasi dan membeli roti," kata Noriah kepada The Straits Times, dikutip Kamis (15/7/2021).

"Kami sangat bergantung pada layanan online untuk memesan bahan makanan meskipun menghabiskan banyak uang. Jadi kami tak menyangka, apa yang kami lakukan salah?"

Malaysia memang tengah mengalami lonjakan kasus yang signifikan. Rekor tertinggi terjadi pada Rabu (14/7/2021) terdapat 11.618 kasus baru sehingga total akumulatif menjadi 867.567 kasus.

Varian Delta yang berasal dari India ini menjadi pemicu lonjakan kasus yang terjadi. Bahkan varian ini dapat menular melalui udara dan hampir terdeteksi di seluruh negara bagian.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian Delta 55% lebih menular dari pada varian Alpha yang berasal dari Inggris. Padahal, Alpha 50% lebih menular dari pada varian yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China.

Ahli epidemiologi Covid-19 Malaysia sekaligus Ketua Gugus Tugas Analisis dan Strategi Awang Bulgiba Awang Mahmud, mengatakan selain dari penularan varian Delta, meningkatnya kasus Covid-19 juga didorong ventilasi yang buruk. Ini ditambah kurangnya kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

"(Warga) kelelahan karena pandemik. Ini adalah salah satu alasan lonjakan kasus di seluruh negeri," katanya.

"Satu-satunya strategi pencegahan jangka panjang yang nyata adalah dengan vaksinasi."

Sementara itu, Kepala Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengatakan bahwa kasus baru Covid-19 di Malaysia dapat meningkat selama dua minggu ke depan.

"Kami memperkirakan jumlah kasus mulai 3 Juli akan meningkat. Sudah seminggu. Dan, kami mengantisipasi akan naik selama satu atau dua minggu, sebelum kami melihat kasus stabil," katanya dalam konferensi pers, Selasa (13/7/2021).

Sebelumnya Malaysia sudah melakukan lockdown ketat dengan perintah control pergerakan (MCO) secara nasional mulai 1 Juni hingga sekarang. Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan tak akan melonggarkan sampai kasus harian berada di bawah 4.000.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Malaysia Bakal Longgarkan Lagi Aturan Covid, Lepas Masker?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular