BPS: Ekspor Juni US$ 18,55 M, Meroket 54,46%

Cantika AP Noveria, CNBC Indonesia
15 July 2021 11:06
Sejumlah truk bongkar muat melintas di kawasan Tj Priok, Jakarta, Jumat, 11/6. Praktik pungutan liar (pungli) hingga saat ini masih merajalela di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Seperti pengakuan beberapa supir kepada Presiden Joko Widodo, Kamis (11/6/2021), saat kunjungan ke pelabuhan utama Indonesia ini kemarin.
Para pekerja kerah biru ini mengeluhkan, bukan terkait masalah beratnya pekerjaan yang digelutinya, melainkan aksi premanisme juga pungutan liar yang kerap terjadi. Dia berharap, pihak aparat bisa lebih memperketat pengamanan area pelabuhan. Selain itu, pihaknya juga berharap ada transparansi biaya pelabuhan untuk semua aktivitas.

Dari dialog yang dilakukan supir truk dengan Presiden Joko Widodo kemarin, praktik premanisme terjadi saat keadaan jalan sedang macet di mana preman naik ke atas truk, lalu menodongkan celurit kepada supir untuk dimintai uang.

Adapun pungli terjadi di sejumlah depo. Pengemudi truk dimintai uang Rp 5.000 - Rp 15.000 supaya bongkar muat bisa lebih dipercepat pengerjaannya. Jika tidak dibayar, maka pengerjaan bongkar muat akan diperlambat. Hal ini terjadi di Depo PT Greating Fortune Container dan PT Dwipa Kharisma Mitra Jakarta. 
Pantauan CNBC Indonesia dilapangan saat di kawasan JICT tampak jarang hampir tak terlihat himbauan banner stop pungli diarea tempat keluarnya truk.

Suasana dipinggir jalan kawasan Tj Priok arah Cilincing juga tak terlihat para kenek parkir di pinggir jalan semenjak ramenya kasus pungli.
Ilustrasi Aktivitas di Pelabuhan (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data ekspor Indonesia periode Juni 2021. Ekspor meningkat tajam, seperti perkiraan pasar.

Pada Kamis (15/7/2021), Kepala BPS Margo Yuwono melaporkan nilai ekspor bulan lalu adalah US$ 18,55 miliar. Melonjak 54,46% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Sementara dibandingkan Mei 2021 (month-to-month/mtm), ekspor naik 9,52%.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor tumbuh 49,185% yoy. Sedangkan konsensus versi Reuters menghasilkan proyeksi pertumbuhan ekspor di 49,9% yoy.

"Harga minyak mentah Indonesia naik 91,4% yoy. Sedangkan beberapa komoditas non-migas, batu bara naik 148,94% yoy, nikel naik 41,27%, timah naik 93,03%. Ini akan mempengaruhi besaran ekspor," kata Margo dalam konferensi pers secara virtual.


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPS: Ekspor Januari US$ 15,3 M, Melonjak 12,24%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular