Jika Lihat Data Ini, Wajar Jepang 'Evakuasi' Warganya dari RI

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 July 2021 07:20
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan ruangan darurat Covid di RSUD Koja, Jakarta, (24/6/2021). Ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Covid-19 terus ditambahkan agar dapat menerima parsien Covid-19. Dilokasi banyak warga berdatangan dengan mobil ambulans dan mobil pribadi dengan gejala ringan.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan ruangan darurat Covid di RSUD Koja, Jakarta, (24/6/2021). Ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Covid-19 terus ditambahkan agar dapat menerima parsien Covid-19. Dilokasi banyak warga berdatangan dengan mobil ambulans dan mobil pribadi dengan gejala ringan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Jepang menyiapkan proses pemulangan warga negaranya yang berada di Indonesia. Langkah ini dilakukan untuk melindungi keselamatan rakyat Negeri Matahari Terbit.

"Dari sudut pandang melindungi warga negara Jepang, kami telah memutuskan untuk mengambil tindakan sehingga warga Jepang yang ingin kembali dapat kembali ke Jepang sesegera mungkin dan sebanyak mungkin," ungkap Menteri Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato kepada wartawan, sebagaimana diberitakan Nikkei Asia.

Perkembangan ini merespons pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang mengganas di Indonesia. Rekor kasus positif terus saja tercipta.

Per 14 Juli 2021, Kementerian Kesehatan melaporkan total jumlah pasien positif corona adalah 2.670.046 orang. Bertambah 54.517 orang (2.08%) dari hari sebelumnya, rekor tertinggi selama wabah virus corona melanda Tanah Air.

Dalam 14 hari terakhir, rerata pasien positif bertambah 35.127 orang per hari. Melonjak lebih dari dua kali lipat dibandingkan rata-rata 14 hari sebelumnya yaitu 17.187 orang per hari.

Dalam 14 hari terakhir, laju pertumbuhan kasus positif adalah 1,46% per hari. Lebih tinggi dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 0,84% setiap harinya.

corona

Tambahan 54.517 orang pasien baru dalam sehari membuat Indonesia jadi negara dengan kenaikan kasus harian tertinggi dunia. Bahkan kasus baru di Rusia dan Iran kalau digabungkan masih kalah banyak dengan Indonesia. Ini adalah sesuatu yang sangat mengkhawatirkan.

corona

Halaman Selanjutnya --> Kasus Aktif dan Positivity Rate Indonesia Melambung

Tidak hanya kasus positif, angka kasus aktif pun semakin tinggi. Kasus aktif adalah pasien yang masih dalam perawatan, baik di fasilitas kesehatan maupun secara mandiri. Data ini menggambarkan seberapa berat beban yang ditanggung oleh sistem pelayanan kesehatan.

Per 14 Juli 2021, angka kasus aktif di Indonesia adalah 443.473 orang. Indonesia menjadi negara dengan kasus aktif kelima terbanyak di dunia.

corona

Salah satu penyebab tingginya kasus corona adalah tes yang semakin masif. Sejak awal Juli, tes selalu di atas 100.000 per hari yang sebelumnya belum pernah terjadi. Paling banter 87.194 yaitu pada 30 Desember 2020.

Dengan semakin banyak orang yang diuji, maka kemungkinan menemukan kasus positif semakin tinggi. Kasus positif yang selama ini tersembunyi kini jadi terungkap sehingga bisa mendapatkan penanganan.

Rasio kasus positif berbanding jumlah tes (positivity rate) pun semakin melambung. Pada 12 Juli 2021, positivity rate Indonesia ada di 26,2%. Artinya, setidaknya satu dari empat orang yang dites terkonfirmasi positif mengidap virus yang awalnya mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.

Separah-parahnya India, belum pernah positivity rate Negeri Bollywood setinggi Indonesia, maksimal di kisaran 22%. Padahal jumlah tes di India tidak main-main, satu atau dua juta tes dalam sehari adalah angka yang biasa.

corona

Halaman Selanjutnya --> Pandemi di Jepang Lebih Terkendali

Melihat berbagai data tersebut, sangat beralasan pemerintah Jepang khawatir dengan keselamatan warganya di Indonesia. Pemerintahan Perdana Menteri Yoshihide Suga pun memfasilitasi rakyat Jepang untuk pulang ke kampung halaman.

Namun apakah di Jepang aman? Bagaimana data terkait pandemi di Negeri Sakura?

Per 13 Juli 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah pasien positif di Jepang adalah 822.280 orang. Bertambah 1.565 orang (0,19%) dari hari sebelumnya.

Selama 14 hari terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 1.818 orang per hari. Naik dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 1.466 orang saban harinya.

Secara nominal, penambahan kasus di Jepang jauh lebih rendah ketimbang Indonesia. Namun agar lebih seimbang, angka itu harus diberi konteks yaitu persentase. Dengan persentase, angka lebih bisa 'bicara' ketimbang nominal.

Dalam 14 hari terakhir, rata-rata laju pertumbuhan kasus positif di Jepang adalah 0,22% per hari. Lebih tinggi dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yang sebesar 0,19%. Namun jauh di bawah Indonesia di mana kasus bisa naik lebih dari 1% per hari.

corona

Bicara kasus aktif, Jepang pun jauh lebih baik ketimbang Indonesia. Per akhir Juni 2021, jumlah kasus aktif adalah 18.441 orang.

Kasus aktif di Jepang pun dalam tren turun. Sejak mencapai puncak pada 18 Mei 2021, kasus aktif berkurang hingga hampir 77%.

corona

Lalu soal positivity rate, Jepang juga jauh lebih baik dari Indonesia. Per 12 Juli 2021, positivity rate di Jepang adalah 3,7%. Kali terakhir positivity rate menyentuh dua digit adalah pada 23 April 2020, sudah lebih dari setahun lalu

corona

Pandemi virus corona adalah fenomena global, tidak ada negara yang kebal. Bahkan Jepang pun bermasalah dengan pandemi.

Namun sepertinya kadar masalah di Jepang lebih rendah daripada Indonesia. Dibandingkan Indonesia, Jepang relatif lebih aman dalam urusan pandemi. Oleh karena itu, bisa dimengerti mengapa pemerintah Jepang ingin rakyatnya kembali...

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular