RI Bawa Semangat Recover Together Recover Stronger di G20

dob, CNBC Indonesia
14 July 2021 21:29
Jokowi di Sidang PBB (Biro Pers Kepresidenan)
Foto: Jokowi di Sidang PBB (Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo mengajak dunia untuk bersama pulih dan bangkit bersama dari pandemi Covid-19. Semangat ini juga menjadi misi Indonesia pada Presidensi G20 tahun depan dengan tema 'Recover Together, Recover Stronger'. Pasalnya untuk bangkit dari pandemi global ini dibutuhkan pula kepemimpinan kolektif dalam pemulihan dan mencapai pertumbuhan yang inklusif.

"Mari kita bangun kepercayaan dan solidaritas untuk mencapai tujuan bersama. Semangat ini juga akan dibawa oleh Indonesia pada presidensi G20 Indonesia tahun depan dengan tema Recover Together, Recover Stronger. Di sini akan mengedepankan semangat kepemimpinan kolektif global untuk pemulihan dari pandemi," kata Jokowi dalam Forum Tingkat Tinggi Dewan Ekonomi Sosial PBB (ECOSOC), Selasa (13/7/2021).

Dia juga mengungkapkan meski pandemi belum berakhir tetap diperlukan penguatan kerja sama dan solidaritas antar negara dalam menghadapi berbagai tantangan. Hal ini perlu dilakukan demi mencapai target pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) pada 2030.

Selain itu dia mengungkapkan empat pemikiran terkait upaya mencapai SDGs dan pulih dari pandemi Covid-19. Pertama, membuat dunia pulih dari pandemi Covid-19. Upaya ini bisa dilakukan dengan vaksin yang menjadi harapan untuk mempercepat dunia keluar dari krisis kesehatan ini.

Untuk itu diperlukan jaminan akses yang adil dan merata terhadap vaksinasi oleh seluruh negara. Pasalnya, saat ini kesenjangan akses vaksin masih sangat lebar. Indonesia pun mendorong agar kesetaraan akses vaksin bagi seluruh negara segera direalisasikan, termasuk melalui mekanisme berbagi dosis lewat Covax Facilities.

"Pemenuhan kebutuhan pendanaan vaksin multilateral, peningkatan produksi vaksin global termasuk melalui TRIPS Waiver, penguatan global supply chain vaksin termasuk menghilangkan hambatan ekspor dan hambatan bahan baku vaksin, dan peningkatan diversifikasi dan volume produksi vaksin termasuk di negara berkembang," kata Jokowi.

Kedua, meningkatkan perhatian dan bantuan kepada kelompok rentan. Pandemi Covid-19 berdampak pada sektor kesehatan dan perekonomian, sehingga diperlukan bantuan kepada kelompok rentan yang merasakan efek berat perlambatan ekonomi.

Dia menegaskan semua lapisan masyarakat terdampak akibat pandemi, terutama bagi kelompok rentan. Hal ini membuat jaminan dan perlindungan sosial merupakan bagian penting upaya pemulihan dari pandemi.

"Di Indonesia, kami telah alokasikan US$ 28,5 miliar untuk bantuan sosial. Tidak kurang dari 9,8 juta unit usaha mikro telah menerima bantuan keberlanjutan usaha," kata dia.

Ketiga, ekonomi dunia harus pulih bersama-sama untuk dampak yang lebih luas. Jokowi mengungkapkan beberapa negara di dunia telah mencatat pertumbuhan positif, namun hal itu hanya akan bermanfaat jika terjadi secara bersamaan. Menurutnya, roda perekonomian dunia harus mulai bergerak bersama tanpa mengorbankan aspek kesehatan.

Percepatan pemulihan ekonomi menurutnya harus dilakukan dengan tetap mengutamakan kesehatan serta pembangunan berkelanjutan.

"Ke depannya kita harus mendorong investasi dalam pemulihan yang berketahanan, berkeadilan, dan hijau, a resilient, just, and green recovery. Dukungan negara maju dalam transisi ekonomi hijau di negara berkembang harus diperkuat. Pembangunan yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan pro-poor harus menjadi landasan," ungkap Jokowi.

Keempat, memperkuat kemitraan global. Prinsip "no one left behind" harus diwujudkan dalam bentuk nyata dengan begitu pemulihan pandemi dan pertumbuhan ekonomi bisa lebih inklusif. Jokowi mendorong agar semua negara berkomitmen untuk menghindari "me first policy".

Dia juga menegaskan komitmen Indonesia terhadap SDGs tidak surut meski di tengah pandemi. Meski Jokowi mengakui berbagai kemajuan yang telah dicapai selama ini turut tergerus akibat pandemi Covid-19. Apalagi, saat ini ada 255 juta orang kehilangan pekerjaan, 110 juta orang kembali ke jurang kemiskinan, dan 83-132 juta orang terancam kelaparan dan mengalami malnutrisi.

Jokowi menegaskan Indonesia juga kembali menyampaikan Voluntary National Review (VNR) yang ketiga atas capaian SDGs.

"VNR Indonesia diharapkan dapat menjadi masukan bagi dunia untuk pemulihan bersama yang lebih kuat agar dunia dapat meraih masa depan yang jauh lebih baik," kata Jokowi.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Dorong Pengentasan Kemiskinan & Ekonomi Lokal di DWG G20

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular