Pakai Dana APBN, PGN Akan Bangun Pipa Transmisi Cisem

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
13 July 2021 19:43
Pekerja di salah satu site pengolahan gas PGN
Foto: Dok PGN

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek Pipa Transmisi Gas Ruas Cirebon-Semarang (Cisem) sudah mangkrak selama 15 tahun, padahal Jawa Tengah kini membutuhkan pasokan gas untuk industri.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas PT Pertamina (Persero), mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengenai kelanjutan pembangunan proyek ini.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM untuk membangun jaringan pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang ini.

Dia mengatakan, pipa transmisi ini diperlukan, terutama untuk memasok gas di kawasan industri Kendal dan Batang, Jawa Tengah.

"Untuk pasokan gas ke Batang, kita sudah koordinasi dengan Kementerian ESDM untuk bangun jaringan pipa transmisi Cisem yang kita prioritaskan dari Semarang ke Batang," ungkapnya dalam Investor Daily Summit 2021, Selasa (13/07/2021).

PGN pun akan mengubah strategi pemasaran dengan lebih berfokus pada volume daripada mencari nilai per unit. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan utilisasi infrastruktur.

"Ibaratnya kalau kita bangun hotel okupansi 25%, ini kita naikkan jadi lebih tinggi 80%, 90%, berikan pricing dengan strategi affordable dan kompetitif pada servis yang lain," jelasnya.

Seperti diketahui, setelah mundurnya PT Rekayasa Industri dari proyek Pipa Transmisi Cirebon-Semarang pada Oktober 2020 lalu, terjadi perbedaan pendapat antara Kementerian ESDM dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terkait siapa yang akan melanjutkan pembangunan proyek pipa transmisi gas ini.

BPH Migas mengharapkan agar pemenang kedua lelang proyek yang dilakukan pada 2006 ini yakni PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menjadi badan usaha yang melanjutkan pembangunan proyek ini. Namun, hal ini tidak disetujui Kementerian ESDM.

Kementerian ESDM memutuskan bahwa proyek yang diperkirakan mencapai Rp 5,3 triliun ini akan dikerjakan dengan penggunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Keputusan ini tertuang di dalam surat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor T-133/MG.04/MEM.M/2021 tertanggal 1 April.

Dalam surat yang ditujukan kepada Kepala Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) disebutkan Kementerian ESDM memutuskan bahwa sesuai Pasal 3 dan Pasal 4 PP No. 36 Tahun 2004 bahwasannya untuk membangun pipa gas bumi ruas transmisi Cirebon-Semarang dilaksanakan dengan skema APBN.

Kementerian ESDM pun telah memasukkan anggaran untuk pekerjaan proyek pipa Cirebon-Semarang ini pada Rancangan APBN 2022 sebesar Rp 1 triliun.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan, pembangunan pipa gas transmisi ruas Cirebon-Semarang menjadi salah satu kegiatan prioritas Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2022 di Bidang Migas.

"Untuk bidang migas, kegiatan prioritas tahun anggaran 2022 antara lain pembangunan pipa gas bumi ruas Cirebon-Semarang," ungkapnya saat RDP dengan Komisi VII DPR, Kamis (03/06/2021).

Berdasarkan data pemaparannya, pembangunan transmisi pipa gas ruas Cirebon-Semarang ini terbagi ke dalam dua tahun anggaran, yakni satu ruas pada Tahun Anggaran (TA) 2022 untuk membangun tahap Semarang-Batang ± 84 km dengan anggaran Rp 1 triliun dan TA 2023 untuk membangun tahap Batang-Cirebon sepanjang ±153 km dengan anggaran Rp 1,89 triliun.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos PGN Blak-blakan Ungkap Tantangan Bisnis Hilir Gas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular