Tsunami Bangkrut Orang Kaya, Harley Dibanting Turun Rp 200 JT
Jakarta, CNBC Indonesia - Fakta nyata di lapangan kini banyak orang kelas berada dalam kondisi sulit ekonomi, sampai-sampai menjual motor-motor gede (moge) macam Harley Davidson kesayangan mereka. Bahkan ada yang membanting harga, agar cepat laku terjual karena butuh uang demi mengamankan kebutuhan bisnis hingga keluarga.
Salah satu anggota Komunitas moge Munawar Chalil menceritakan pengalamannya selama pandemi ini banyak kawan-kawan antar komunitas menjual motornya.
Ia mencontoh moge macam Harley Davidson sekarang bisa murah 20% dari harga pasaran. Misalnya ada yang menjual moge Rp 400 juta, padahal harga pasaran sampai Rp 600 juta. Artinya ada penjual yang sampai banting harga turun Rp 200 juta, asal segera dibeli mogenya.
"Harley, turun 20% di bawah harga pasar. Tapi kadang-kadang mau jual dengan beri deadline sampai jam sekian maka harga Rp 400 juta, padahal normal bisa Rp 600 juta," kata Munawar yang juga Group Editor in Chief Carvaganza ini kepada CNBC Indonesia, Selasa (13/7).
"Sebenarnya, ini saatnya kalau ada uang untuk beli moge-moge berharga murah," tambahnya.
Munawar mengaku hampir setiap hari di grup-grup WhatsApp bermunculan dari sesama relasi komunitas moge yang menawarkan barang kesayangannya dijual.
"Harley banyak yang dijual, setiap hari di WA grup, banyak yabf for sale, mungkin ada yang butuh uang, mereka butuh hidupkan karyawan dan keluarga juga," katanya.
Ia mengatakan alasan lain para orang kaya menjual aset moge mereka karena mengurangi beban pengeluaran di masa pandemi, selain butuh uang tentunya.
"Ada juga sebelum mereka jual, awalnya nggak bayar pajak dulu, tahu kan pajak moge gak ada yang murah. Ternyata sudah 2 kali nggak bayar pajak, lalu ngapaian juga tahan-tahan, daripada nongkrong di garasi, mending jual aja. Jadi ada yang memang BU dan melepaskan beban pajak," katanya.
(hoi/hoi)