
Fakta Rumah Orang Kaya Menteng-Pondok Indah Susah Dijual

Bisnis Orang Kaya Terpuruk
Setelah 1,5 tahun badai pandemi masih belum berhenti dan terus menimbulkan dampak keras pada ekonomi. Banyak usaha yang kinerjanya menurun hingga bangkrut. Salah satu jalan keluarnya adalah menjual asetnya tersebut demi membantu usaha yang sedang abnormal.
Ketua DPD Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) DKI Jakarta Clement Francis mengungkapkan bahwa kondisi ini erat kaitannya dengan kondisi pemilik. Memang kondisinya beragam, namun tidak sedikit yang keuangannya terganggu hingga akhirnya harus menjual rumah.
"Dengan kondisi saat ini banyak sekali pengusaha-pengusaha atau berbagai kebutuhan bahwa mereka mau jual properti mereka. Kenapa? mungkin ada beberapa yang buat usahanya atau keperluan yang lain. Kondisi saat ini kita rasakan sejak pertengahan 2020," kata Clement Francis.
Spekulan ke Spekulan
Fenomena maraknya penjualan rumah mewah diduga terjadi akibat banyaknya orang kaya yang menjadi spekulan dengan menyimpan asetnya di properti sebelum ada pandemi. Di sisi lain, akibat ulah itu harga rumah sempat tinggi sehingga banyak kelas menengah bawah susah punya rumah termasuk generasi milenial.
"Orang kaya seperti itu yang punya rumah mewah nggak cuma punya rumah satu, punya selusin dengan tanah. Jadi numpuk-numpuk untuk spekulasi seperti itu nggak ada gunanya dalam situasi sekarang. Apalagi mereka memerlukan untuk keperluan pribadi atau usaha, itu udah pasti dijual," kata Ekonom Senior yang juga Rektor Universitas Paramadina Didik J. Rachbini kepada CNBC Indonesia.
Saat ini, properti seperti rumah bukan lagi menjadi aset untuk spekulasi karena pamor mulai menurun. Menjual saat ini lebih berpotensi mendapatkan keuntungan.
Harga Berpotensi Makin Turun
Akibat tingginya suplai, harga pun kian anjlok. Namun, untuk mendapatkan pembeli saat ini juga sangat sulit karena banyak orang juga butuh uang tunai. Jika terus menganggur dan stok rumah di pasar makin banyak di tengah pandemi masih belum jelas kapan selesai, maka harga makin turun.
"Sekarang penyelesaian Covid-19 nggak tahu sampai kapan. Ditunggu-tunggu malah tambah ambruk (harganya), paling yang beli spekulan. Itu kerjaan spekulan, nggak ada hubungan dengan ekonomi rakyat publik sekarang ini. Yang mau beli rumah mewah sekarang siapa dalam keadaan sekarang ini? Nggak mungkin orang normal, yang beli pasti spekulan, yang jual spekulan," kata Ekonom senior INDEF Didik J. Rachbini.
Pasar Rumah Sewa Ekspatriat Turun
Rumah mewah di kawasan elite Pondok Indah, Kelapa Gading serta Menteng kerap menjadi tempat tinggal bagi ekspatriat yang bekerja di Indonesia. Pemilik aset menjadikan rumah ini sebagai bisnis penyewaan. Namun, petaka datang ketika pra ekspatriat tidak lagi menyewa rumah dan memilih untuk pulang kampung.
"Jika dilihat seperti Pondok Indah sudah banyak yang mau jual dari 2019. Kemudian datang pandemi ini sudah kelihatan makin menjamur karena kondisi yang disewa tidak ada. Ekspatriat makin dikit mereka berpikir untuk menjual rumah-rumahnya," jelas Head of Advisory Colliers Indonesia Monica Koesnovagril, Rabu (7/7).
Monica mengatakan pernah melakukan pembicaraan dengan para pemilik rumah di kawasan elite di DKI Jakarta. Tren ini sudah terjadi sejak 2019 yang merujuk pada kawasan Pondok Indah Jakarta Selatan. Penyebabnya saat itu permintaan dari ekspatriat untuk sewa rumah menurun, apalagi saat ini pandemi makin memperparah kondisi.
(hoi/hoi)[Gambas:Video CNBC]