70% Lelang Tambang Batu Bara India Gak Laku
Jakarta, CNBC Indonesia - India melelang 67 tambang batu baranya pada tahun ini. Namun, sebanyak 48 tambang atau sekitar 70% dari tambang yang dilelang tersebut tidak diminati investor alias tidak laku.
Tidak lakunya lelang tambang batu bara ini menandakan investor kurang minat pada sektor yang diliputi masalah lingkungan dan margin yang rendah.
Perdana Menteri India Narendra Modi pada tahun lalu malah sempat menawarkan insentif bagi sektor swasta yang mau masuk ke sektor ini dengan tujuan mengurangi impor batu bara India dan menjadi pengekspor batu bara nasional.
Mengutip data BP Statistical Review 2021, berdasarkan data hingga 2020, India merupakan pemilik cadangan batu bara terbesar kelima di dunia. India merupakan importir dan produsen batu bara terbesar kedua setelah China.
Melalui pernyataan yang dirilis pada Jumat malam, seperti dikutip dari Reuters, Senin (12/07/2021), setelah tenggat batas waktu pengajuan penawaran teknis, Kementerian Batu Bara India mengatakan, hanya 19 dari 67 tambang yang menarik minat calon investor.
"Empat tambang tersebut merupakan tambang batu bara kokas dan sisanya sebanyak 15 tambang merupakan tambang batu bara non kokas," kata Kementerian, seperti dikutip dari Reuters, Senin (12/07/2021).
Kementerian juga menyebutkan, hanya delapan tambang yang menerima lebih dari satu tawaran. Padahal, pedoman lelang menetapkan minimal dua penawaran teknis agar penawaran finansial dianggap sah.
Dalam lelang tambang batu bara pertama untuk swasta tanpa pembatasan penggunaan akhir bahan bakar pada tahun lalu, hampir separuh dari 38 tambang yang dilelang tidak ada yang mengajukan penawaran.
Batu bara masih menyumbang lebih dari 70% dari produksi listrik India. India telah mendorong kebijakan energi baru terbarukan (EBT) dan menargetkan kapasitas EBT naik lebih dari empat kali lipat pada 2030.
(wia)