
Gara-gara Tembaga & CPO, Setoran Bea Keluar Meroket 887%

Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan harga komoditas dalam beberapa waktu terakhir membawa berkah untuk penerimaan negara, khususnya bea keluar.
Berdasarkan dokumen Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diterima CNBC Indonesia, Senin (12/7/2021) mencatat penerimaan bea keluar tumbuh 887,7% mencapai Rp 13,2 triliun selama semester I-2021.
Capaian tersebut bahkan sudah melebihi target yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu 736,4% dari target APBN. Komoditas dengan sumbangan terbesar adalah tembaga dan produk kelapa sawit (CPO) serta produk turunannya.
Bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, peningkatan ini tampak jelas. Sebab pada dua tahun terakhir, bea keluar alami kontraksi yang cukup dalam. Di mana pada 2019 minus 50,3% dan 2020 minus 18,3%.
Kabar baik lainnya adalah dari penerimaan bea masuk tercatat realisasinya mencapai Rp 17,7 triliun atau naik 7,4% dibandingkan realisasi semester II-2020 yang sebesar Rp 16,5 triliun.
Selanjutnya cukai pada semester I-2021 sebesar Rp 91,3 triliun atau tumbuh 21,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
"Penerimaan cukai tumbuh positif utamanya dari limpahan pelunasan pita cukai 2020 dan kebijakan penyesuaian CHT (Cukai Hasil Tembakau) 2021," tulis di paparan tersebut.
Sehingga total penerimaan kepabeanan dan cukai Semester I-2021 mencapai Rp 122,2 triliun atau tumbuh 31,1% jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai Semester II-2020.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor CPO Ditutup, Laut Sampai Batas Negara Dijaga