CNBC Indonesia Economic Update

Sri Mulyani: Agustus Kita Kejar Pertumbuhan Ekonomi Lagi!

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
12 July 2021 14:08
Soal RUU KUP & Rencana Tax Amnesty Jilid II, Ini Kata Menkeun (CNBC Indonesia TV)
Foto: Soal RUU KUP & Rencana Tax Amnesty Jilid II, Ini Kata Menkeun (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani indrawati mengungkapkan kondisi perekonomian Indonesia hingga akhir tahun. Dimana pertumbuhannya tidak akan setinggi proyeksi awal.

Hal ini disebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang kembali terjadi karena adanya varian baru yang muncul. Salah satunya adalah varian delta yang mengharuskan pemerintah kembali melakukan pengetatan mobilitas.

"Untuk keseluruhan tahun ini kita proyeksikan 3,7% hingga 4,5%," ujarnya dalam CNBC Indonesia Economic Update dengan Tema "Kebangkitan Ekonomi Indonesia", Senin (12/7/2021).

Ia menjelaskan, pertumbuhan 4,5% bisa dicapai dengan skenario moderat. Dimana lonjakan kasus Covid-19 bisa ditangani secepatnya dan pada Agustus mendatang mobilitas bisa kembali terjadi.

Namun, apabila lonjakan kasus Covid-19 berlanjut hingga Agustus mendatang dan mobilitas baru bisa terjadi di akhir Agustus maka pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun hanya bisa tercapai 3,75%.

Sebab, pengetatan mobilitas yang dilakukan saat ini melalui kebijakan PPKM darurat akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal III. Juga sebagian di kuartal II karena lonjakan kasus mulai terjadi di pertengahan Juni.

"Tapi berharap ini bisa dikendalikan dengan masyarakat patuh 5M dan ingatkan satu sama lain untuk disiplin protokol kesehatan. Kita berharap Agustus, September bisa mengejar karena ada penurunan aktivitas di Juli dan diharapkan pertumbuhan ekonomi di kuartal III dan IV tetap positif," jelasnya.

Sementara itu, untuk kuartal II-2021, ia memproyeksi juga tidak akan tumbuh setinggi harapan awal yakni bisa 8%. Meski demikian, ia menilai masih bisa tumbuh di atas 7% yoy.

"Kita optimis di atas 7% karana April, Mei dan pertengahan Juni kuat, tapi kita sadari risiko melonjak dan akan mempengaruhi sisi konsumsi, terutama konsumsi kelompok menengah atas yang terpengaruh situasi."


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tumbuh 5,11% Kuartal I, Sri Mulyani: Bukti Ekonomi RI Tangguh!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular