
Maaf, Vaksin Covid-19 Semua Gratis Kan Pak Jokowi?

Rencana menghadirkan 'vaksinasi berbayar' ini memang cukup menjadi sorotan publik. Keluhan masyarakat bahkan disampaikan dalam sebuah unggahan di akun Instagram @kementerianbumn dan @kimiafarmacare
Akun @chatmecoffee menuliskan, "Kimia Farma sebagai bagian dari holding BUMN Farmasi milik pemerintah tidak patut menjual vaksin pandemi ke rakyatnya dalam masa pandemi. Setelah masa pandemi ini terkendali dan herd immunity terjadi, silahkan jual seperti vaksin-vaksin lainnya."
Sedangkan akun @irawaniran mengatakan, "mantap jadi ada pilihan mau sabar nunggu dapet gratis atau mau cepat tapi berbayar, masyarakat tinggal memilih sesuai kebutuhan."
Gelombang penolakan juga datang dari ekonom Faisal Basri. Mengutip detik.com. Faisal secara terang-terangan menolak dengan tegas adanya program vaksin yang dibayar oleh masyarakat.
"Rakyat disuruh gotong royong, untuk mempercepat herd immunity, BUMN dibiarkan berbisnis, ini kan biadab. Apa lagi kata paling pantas untuk itu," kata dia.
Menurut dia vaksin berbayar ini baru bisa dilakukan setelah seluruh masyarakat telah mendapatkan vaksin gratis. Sedangkan jika membutuhkan booster alias dosis ketiga barulah bisa dikenakan biaya.
"Vaksin ini pasokannya terbatas. Kalau seluruh rakyat Indonesia sudah divaksin oleh pemerintah secara gratis, ada yang vaksinasi 3 kali, ya silakan barulah, barulah bisa ditangani secara bisnis," tegasnya.
Halaman Selanjutnya >>> Menengok Lagi Pernyataan Jokowi
(cha/cha)