Ini Bukti Rumah Orang Kaya Menteng-Pondok Indah Susah Dijual!

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak rumah mewah di kawasan elite Pondok Indah dan Menteng yang tidak laku terjual. Padahal harga rumah di kawasan ini sudah turun drastis.
Country Manager Rumah.com Marine Novita menjelaskan kenaikan pasokan rumah di area Menteng dan Pondok Indah sudah terjadi sejak Q3-2020. Saat memasuki tahun 2021 masih terjadi kenaikan suplai tapi tidak setinggi pada semester kedua 2020.
"Banyak pemilik rumah memang ingin menjual rumah di kedua daerah itu sejak Q3-2020, namun sampai sekarang belum terjual. Harga juga semakin turun dari periode itu," jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (12/7/2021).
Marine menjelaskan, penurunan harga disebabkan naiknya suplai pada Q3-2020. Walaupun harga sempat bertahan di Q4 lantas turun lagi di Q1-2021. Lalu penurunan harga berlanjut drastis pada Q2-2021 di kawasan Menteng. Sedangkan di kawasan Pondok Indah harga tetap bertahan.
Jika dibandingkan dengan kenaikan dan penurunan indeks harga pada Q1 menurut data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q2 2021, wilayah-wilayah di DKI Jakarta mengalami penurunan secara merata di kisaran 0,44% per kuartal.
Wilayah dengan penurunan harga terbesar adalah Jakarta Pusat, yang turun sebesar 1,52% (quarter-to-quarter) pada kuartal pertama 2021. Sementara itu, Jakarta Selatan turun sebesar 1,19% (quarter-to-quarter).
Artinya Menurut Marine, tingkat penurunan harga di area Menteng dan Pondok Indah masih lebih rendah dibanding tingkat penurunan secara umum di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
"Data ini merupakan hasil analisis dari 600.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia," katanya.
Ketua DPD Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) DKI Jakarta Clement Francis mengatakan rumah di kawasan elite Pondok Indah hingga Kemang memang susah laku. Terlebih saat ini ada insentif dari pemerintah terkait PPN 0% untuk rumah ready stok yang baru.
Padahal pada pasar rumah seken khususnya segmen atas alias mewah, banyak pembeli yang sudah banting harga, tapi pembelinya sangat terbatas apalagi kondisi pandemi saat ini.
"Yang pasti dengan pandemi, calon pembeli nggak banyak, sedangkan properti yang dijual banyak, lebih banyak dari demand. Antara supply and demand sangat beda jika dibandingkan tahun 2017-2018, peminat jauh lebih banyak dibanding 2020," kata Clement.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ternyata Ini Alasan Pemerintah Bebaskan PPN Rumah Mulai Maret
