Internasional

Good Bye, Tentara AS Angkat Kaki dari Afganistan 31 Agustus

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
09 July 2021 08:00
Trump rayakan thanksgiving dengan pasukan AS di Afganistan  (AP Photo/Alex Brandon)
Foto: Trump rayakan thanksgiving dengan pasukan AS di Afganistan (AP Photo/Alex Brandon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan misi militer Negeri Paman Sam di Afghanistan akan berakhir pada 31 Agustus. Dalam momen penarikan penuh itu, ia meminta agar para pemimpin negara itu untuk "bersatu" mencegah perang saudara.

"Kami tidak pergi ke Afghanistan untuk mendidik sebuah bangsa," kata Biden pada Kamis, (8/7//2021) dalam sambutannya di Gedung Putih.



Setelah 20 tahun perang, katanya, kondisi ideal yang pernah diharapkan AS sebelum menarik pasukan tidak pernah terwujud. Ia mengaku tak akan mempertaruhkan nyawa militernya lagi di negeri itu.

"Berapa banyak lagi, berapa ribu lagi anak perempuan dan laki-laki Amerika yang bersedia Anda pertaruhkan?" kata presiden 78 tahun itu.

"Berapa lama Anda akan membiarkan mereka tertinggal? Terserah orang Afghanistan untuk membuat keputusan tentang masa depan negara mereka."

Biden juga menyebutkan bahwa ia yakin militer Afghanistan dapat menjaga negara itu dari serangan Taliban. Tercatat, ada 300 ribu tentara Afghanistan yang telah dilatih dan diperlengkapi AS dalam dua dekade terakhir.

"Mereka jelas memiliki kapasitas untuk menjaga pemerintah tetap di tempatnya, pertanyaannya adalah apakah mereka akan bersatu, dan apakah mereka akan melakukannya," jelasnya.

Langkah kepergian AS dari Afghanistan ini ditanggapi beragam oleh masyarakat negara itu. Beberapa menyatakan ketakutannya akan kebebasan bila Taliban mulai mengambil alih kembali beberapa provinsi yang didiami mereka.

Sementara itu, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menggambarkan kepergian AS dari Bagram sebagai "langkah positif".

Biden menegaskan komitmennya bahwa Gedung Putih akan menarik pasukannya dari negara Asia Tengah itu pada April lalu. Ia menyebut bahwa penerjunan pasukan ke wilayah Afghanistan itu merupakan sebuah misi perang "tanpa akhir".

AS mengirimkan pasukannya ke Afghanistan setelah tragedi 9/11 yang terjad ipada 2001 lalu. Di sana pasukan-pasukan yang diklaim sebagai militer terkuat dunia itu berperang melawan beberapa kelompok militan seperti Al Qaeda dan Taliban.

Namun dengan Taliban, pada Februari 2020 lalu AS dan sekutu NATO nya bersepakat untuk mengakhiri konflik bersenjata. Syarat yang dibebankan Gedung Putih terhadap Taliban adalah agar kelompok itu mencegah kelompok militan internasional lainnya mendirikan pangkalan di Afghanistan.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bunuh Pejabat, Taliban Rebut Ibu Kota Provinsi Afghanistan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular