Internasional

Waduh, Kim Jong Un Dilaporkan Mau Dikudeta

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
08 July 2021 16:35
In this photo provided by the North Korean government, North Korean leader Kim Jong Un waves as Kim attended a military parade, marking the ruling party congress, at Kim Il Sung Square in Pyongyang, North Korea Thursday, Jan. 14, 2021. Independent journalists were not given access to cover the event depicted in this image distributed by the North Korean government. The content of this image is as provided and cannot be independently verified. Korean language watermark on image as provided by source reads:
Foto: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat Kim menghadiri parade militer di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang, Korea Utara Kamis, 14 Januari 2021. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut), Kim Jong Un, disebut tengah menghadapi ancaman kudeta. Dalam laporan yang dituliskan media Korea Selatan (Korsel) Monthly Chosun, kabar ini terkuak dari peristiwa terbakarnya barang-barang impor milik Kim Jong Un yang 'diseludupkan' dari China.

Kim Jong Un menyebut bahwa aksi perusakan itu adalah upaya kudeta dan meminta otoritas terkait menyelidiki kejadian itu. "Penyelidikan yang sangat intensif saat ini sedang berlangsung. Seseorang pasti akan dihukum," ujar seorang sumber, dikutip Kamis (8/7/2021).

Kejadian dimulai pada tanggal 30 Mei lalu. Kim Jong Un memesan peralatan mewah untuk pembangunan rumahnya senilai US$ 4 triliun atau sekitar Rp 58 ribu triliun).

Barang-barang itu diseludupkan dengan kapal milik Badan Keamanan Nasional Korut yang tiba di Pelabuhan Dongyang tanggal 4 Juni. Setibanya di pelabuhan itu, tujuh mobil pengangkut disiapkan untuk membawanya ke Pyongyang.

Menurut sumber tersebut, kendaraan terakhir dalam iring-iringan itu terbakar bersama dengan muatannya. Komandan pengawal menilai bahwa kendaraan telah dibakar dengan sebuah aksi yang disengaja dan melaporkan kejadian itu kepada Kim Jong Un.

Kim Jong Un disebut membentuk tim investigasi yang berasal dari intelijen khusus untuk penyidikan. Kim Jong Un memerintahkan tim penyidik untuk memeriksa kasus pembakaran mobilnya dengan seteliti mungkin.

Namun sayangnya belum ada konfirmasi dari pemerintah Korut soal ini. Meski demikian Korsel, yang mengamati Korut menyebut tak mungkin kudeta terjadi di tetangganya itu.

Korut kini tengah dilanda krisis pangan. Kegagalan panen akibat badai yang menyerang negara itu  berimbas pada menipisnya stok pangan.

Kelangkaan ini juga membuat harga bahan makanan telah melonjak tajam di ibu kota negara itu, Pyongyang. Tercatat harga pisang per kilogram telah mencapai US$ 45 atau setara Rp 600 ribu.

Selain itu harga bahan pangan yang naik drastis adalah kopi yang dijual US$ 100 per bungkus atau setara Rp 1,4 juta. Sementara harga teh hitam yang menembus harga US$ 70 atau setara Rp 1 juta.

Laporan terbaru menyebut bahwa untuk mengatasi kegagalan ini, Kim Jong Un sedang merencanakan reshuffle besar-besaran. Melansir Reuters, untuk merubah fokus negara itu dari sektor pengembangan senjata nuklir kepada sektor ekonomi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Korut Hukum Mati karena Sekolah Online, Ini Fakta Lainnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular