
Erick Thohir 'Sulap' Beberapa Pabrik BUMN Produksi Oksigen

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia terus memaksimalkan produksi tabung dan oksigen di tengah lonjakan kasus Covid-19. Perusahaan BUMN juga diminta membantu dalam distribusi oksigen juga produksi bagi yang memiliki kapasitas atau kemampuan.
Hal ini terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat komisi VI dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Kamis (8/7/2021).
Erick menjelaskan sampai saat ini BUMN tidak ada yang punya pabrik pemrosesan oksigen, hanya sektor swasta yang punya. Selama ini kebutuhan juga kebanyakan untuk industri, hanya 20% yang digunakan untuk kesehatan.
"Dengan varian Delta yang sangat luar biasa penularannya. Seperti yang disampaikan rapat PPKM Darurat kondisi penularan ini bisa stagnan atau naik dalam 12 hari ke depan, ini butuh gotong royong semua pihak," jelasnya.
Makanya dia sudah menginstruksikan perusahaan BUMN seperti Pertamina, PT Pupuk, hingga PT Krakatau Steel untuk membantu mulai dari distribusi hingga produksi oksigen.
"Di situ juga kita meminta Pertamina, PT Pupuk, untuk men-support distribusi oksigen dari tangki truk yang di-convert," jelasnya.
"Bahkan Krakatau Steel dan PT Pupuk juga sudah meng-convert beberapa kapasitas ekstra untuk produksi oksigen," tambahnya.
Erick mengakui kebutuhan oksigen ini akan terus meningkat ke depannya sama halnya dengan obat dan jumlah tempat tidur rumah sakit. Makanya perlu ada langkah percepatan yang didukung oleh berbagai pihak.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta dan menekankan pengadaan serta penambahan kapasitas jumlah oksigen pasien Covid - 19 dipercepat. Sehingga bisa digunakan para pasien yang sedang dirawat.
"Kita bermain dengan waktu, kita harus bekerja cepat," tegas luhut dalam keterangan.
Luhut meminta pengadaan dan penambahan jumlah oksigen untuk pasien Covid - 19 ini harus melibatkan banyak pihak. Serat harus tetap taat hukum jangan sampai pengadaan bermasalah di masa depan, walaupun saat ini sudah ada diskresi yang diberikan pada masa darurat.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tanda-Tanda Makin Ngeri, Tabung Oksigen di RI Mulai Diborong!