
PCR Hingga Ventilator, Ini Daftar Alkes Impor yang Banjiri RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Impor alat kesehatan ikut melonjak dalam dua bulan terakhir seiring dengan peningkatan penyebaran kasus covid-19. Impor terbesar adalah alat tes polymerase chain reaction (PCR).
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), impor PCR test mencapai US$ 13,67 juta atau 41,9% dari total impor selama periode 3 Mei hingga 3 Juli 2021.
"Ini untuk penanganan Covid-19 yang mendapatkan fasilitas pembebasan. Diikuti alat pendukung lainnya, alat medis, hand sanitizer, virus transfer media, dan APD," kata Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Syarif Hidayat kepada CNBC Indonesia, Kamis (8/7/2021).
Tingginya impor ini diharapkan bisa membantu tenaga kesehatan dan aparat dalam meredam penyebaran kasus covid. Termasuk juga menyelamatkan nyawa masyarakat dengan kondisi berat.
Pada Rabu (7/7/2021) hingga pukul 12.00 WIB kasus baru Covid-19 bertambah 34.379 pasien dalam sehari atau rekor tertinggi sepanjang sejarah covid di tanah air.
Kabar buruk berikutnya adalah kasus kematian bertambah 1.040 orang sehingga total menjadi 62.908 orang. Ini juga merupakan rekor tertinggi kasus kematian kasus Covid-19 di Indonesia dalam sehari
Berikut impor 10 alkes terbesar pada 3 Mei-3 Juli 2021:
1. PCR Test US$ 13,67 juta (41,99%)
2. Lainnya US$ 8,37 juta (25,73%)
3. Rapid Test US$ 6,1 juta (18,7%)
4. Ventilator US$ 2,23 juta (6,85%)
5. Hand Sanitizer US$ 1,24 juta (3,81%)
6. Virus Transfer Media US$ 407,5 ribu (1,25%)
7. Masker US$ 345,4 ribu (1,06%)
8. Alat Pemindai US$ 135,8 ribu (0,42%)
9. Termometer US$ 56.683 (0,17%)
10. APD US$ 5.944 (0,02%)
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini 10 Negara Pemasok Alkes ke RI, Juaranya China!