
Biden Bicara Serangan Hacker Rusia di AS, Apa Katanya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden AS Joe Biden akhirnya angkat bicara soal serangan malware di perusahaan teknologi informasi Kaseya dan terkait dengan Rusia. Dia mengatakan kejadian itu hanya berdampak kecil pada bisnis di Amerika.
"Sepertinya telah menyebabkan kerusakan minimal di bisnis AS, namun kami masih mengumpulkan informasi," kata Biden dikutip Reuters, Rabu (7/7/2021).
Dia menambahkan jika merasa senang dengan kemampuan pihaknya bisa merespon kejadian tersebut. Komentar Biden mengamini pernyataan Kaseya jika serangan tidak menjadi ancaman untuk infrastruktur penting di AS.
Kejadian serangan pada Kaseya itu berdampak pada data di ratusan bisnis kecil seluruh dunia termasuk AS. Sindikat kejahatan dunia maya dan terkait dengan Rusia, REvil menjadi pelaku serangan.
Serangan di Kaseya ini menambah daftar serangan dari Rusia ke AS dalam bebeapa waktu terakhir. REvil sebelumnya juga pernah membobol keamanan siber pemasok daging asal AS, JBS. Peretas berhasil mengacak-acak rantai pasokan daging itu dan meminta tebusan sebesar US$11 juta.
Sementara itu pengangkut bahan bakar utama di AS, Colonial Pipeline juga kena retas kelompok lain yang terkait dengan Rusia. Dampak kejadian ini sangat besar bahkan menyebabkan panic buying, lonjakan harga, hingga kekurangan bensin di wilayah Pantai Timur.
Pada Selasa kemarin (6/7/2021), juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki mengungkapkan pejabat senior AS akan bertemu dengan rekan-rekan dari Rusia minggu depan. Menurut Psaki mereka akan membahas soal ancaman ransomware.
Psaki juga mengingatkan pada pemerintah Rusia, jika tak mengambil tindakan maka AS yang akan bertindak sendiri.
"Jika pemerintah Rusia tidak dapat atau tidak akan mengambil tindakan pelaku kriminal yang ada di Rusia, kami akan ambil tindakan atau berhasil mengambil tindakan sendiri," ungkapnya.
Sayangnya belum ada informasi lebih lanjut soal pertemuan. Kedutaan Besar Rusia di Washington dan National Security Council AS tidak membalas pesan meminta rincian mengenai hal itu.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jreng! RI Ternyata Masuk Genk Dagang AS Pimpinan Joe Biden