Bobol Banyak Perusahaan di Dunia, Geng Hacker 'Malak' Rp 1 T

Tech - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
05 July 2021 20:56
Infografis: Kasus Phising Email yang Serang Indonesia Makin Merajalela Foto: Infografis/Kasus Phising Email yang Serang Indonesia Makin Merajalela/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Kelompok hacker dunia maya, REvil, meminta uang tebusan US$ 70 juta atau sekitar Rp 1 triliun (asumsi Rp 14.400/US$) untuk memulihkan data yang mereka simpan. Hal ini muncul dalam sebuah postingan di situs web gelap pada Minggu (4/7/2021).

Dilansir dari Reuters, kelompok yang terkait dengan Rusia. Mereka termasuk di antara pemeras paling produktif di dunia maya ini yang diduga berada di balik serangan pemerasan massal yang sempat mempengaruhi data ratusan perusahaan di seluruh dunia beberapa waktu lalu.

Pada hari yang sama, Gedung Putih Amerika Serikat (AS) mengatakan sedang menjangkau para korban kelompok hacker "untuk memberikan bantuan berdasarkan penilaian risiko nasional". Hingga kini dampak intrusi masih menjadi fokus AS.

Serangan ransomware REvil, yang dieksekusi kelompok itu pada hari Jumat lalu, adalah salah satu serangan paling dramatis dalam serangkaian peretasan sejauh ini.

REvil berhasil masuk ke sistem Kaseya, perusahaan teknologi informasi yang berbasis di Miami, dan menggunakan akses mereka untuk menembus beberapa klien kliennya. Ini memicu reaksi berantai yang dengan cepat melumpuhkan komputer ratusan perusahaan di seluruh dunia.

Seorang eksekutif di Kaseya mengatakan perusahaan mengetahui permintaan tebusan tetapi enggan berkomentar mengenai balasan mereka atas permintaan REvil tersebut.

Penelitian perusahaan keamanan siber ESET mengatakan peristiwa ini membuat sekitar selusin negara yang berbeda terpengaruh.

Menurut Ross McKerchar, kepala petugas keamanan informasi di Sophos Group Plc., korban REvil termasuk sekolah, badan sektor publik kecil, organisasi perjalanan dan rekreasi, serikat kredit dan akuntan.

Setidaknya dalam satu kasus, gangguan tersebut menyebar ke domain publik ketika jaringan toko kelontong Swedish Coop. Akibatnya mereka harus menutup ratusan toko pada hari Sabtu karena mesin kasirnya telah dimatikan sebagai akibat dari serangan tersebut.

Peretas yang mencari uang tebusan cenderung menyukai penggeledahan yang lebih terfokus terhadap target tunggal bernilai tinggi seperti JBS pengepakan daging Brasil. Produksi mereka sempat terganggu bulan lalu ketika REvil menyerang sistemnya. JBS mengatakan akhirnya membayar peretas US$ 11 juta (Rp 159 miliar).


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Lakukan Peretasan Massal, Hacker Ini Minta Tebusan Rp 1 T


(hoi/hoi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading