Orang Tajir Pondok Indah Cs Obral Rumah, Ternyata Susah Laku!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
07 July 2021 14:25
Rumah Mewah Walikota Cimahi (Whisnu Pradana - Detikcom)
Foto: Ilustrasi (Whisnu Pradana - Detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena orang-orang kaya di kawasan elite di DKI Jakarta seperti Pondok Indah, Menteng, Kemang mengobral harga rumah di tengah pandemi tak hanya fakta di toko online saja.

Namun, pelaku usaha properti khususnya broker mengakui fenomena tersebut, bahkan kalangan analis atau perusahaan konsultan mengakui hal tersebut. Faktor calon pembeli saat ini cenderung wait and see.

Head of Advisory Colliers Indonesia Monica Koesnovagril mengatakan pernah melakukan pembicaraan dengan para pemilik rumah di kawasan elite di DKI Jakarta. Tren ini sudah terjadi sejak 2019 yang merujuk pada kawasan Pondok Indah Jakarta Selatan. Penyebabnya saat itu permintaan dari ekspatriat untuk sewa rumah menurun, apalagi saat ini pandemi makin memperparah kondisi.

"Jika dilihat seperti Pondok Indah sudah banyak yang mau jual dari 2019. Kemudian datang pandemi ini sudah kelihatan makin menjamur karena kondisi yang disewa tidak ada. Ekspatriat makin dikit mereka berpikir untuk menjual rumah-rumahnya," jelasnya, Rabu (7/7).

Hal yang sama juga dengan segmen apartemen mewah, khususnya di kawasan CBD Jakarta mereka 2019 cukup banyak yang mau jual. "Kita banyak permintaan dari owner untuk membantu menjual properti apartemen mereka," katanya.

Saat ini sulit untuk mendapatkan pembeli properti karena cenderung sedikit walaupun penjual sudah mendiskon harga yang cukup tinggi. Saat ini permintaan penjualan apartemen mewah kepada Colliers masih cukup banyak.

melalui penelusuran toko online seperti Lamudi, dengan kata kunci "Rumah Dijual Di Pondok Indah" terdapat 2.753 penawaran. Jumlah ini cukup banyak, bahkan dari 

Turun Tak Signifikan, Susah Laku

Head of Residential Service Colliers Indonesia, Lenny Van Es-Sinaga mengatakan secara umum Colliers tidak memiliki data penjualan rumah bekas di DKI Jakarta, tetapi dari beberapa pemilik rumah mengungkapkan memang ada penurunan harga, tapi tidak signifikan yang berdampak pada minat calon pembeli.

"Beberapa waktu belakangan ini memang sempat membaca tentang fenomena jual rumah ini, tapi kita tidak memiliki data residensial pasti mengenai hal ini. Tapi dari pembicaraan buyers dan owners, harga asking price-nya tuh cenderung normal, walaupun turun belum heboh sampai gimana gitu," kata Lenny.

Lenny mengatakan walaupun ada penurunan di segmen hunian mewah, tapi belum ada yang sampai drastis. Hingga harga properti di kawasan elite masih dikategorikan masih wajar.

Selain itu Lenny juga bicara mengenai permintaan dari rumah mewah ini masih ada peminat. Namun, pembeli masih cenderung 'wait and see' melihat kondisi pasar properti yang bisa lebih murah.

"Walaupun cenderung sudah dikasih diskon dari penjual tapi kita lihat belum ada serious buyer cuma. Ada yang bertanya karena hanya untuk membandingkan harga saja, gimana harga sekarang dengan dengan sebelum pandemi, jadi wait and see kondisinya," jelas Lenny.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ternyata Ini Alasan Pemerintah Bebaskan PPN Rumah Mulai Maret

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular