Arahan Jokowi: 1 Juta Vaksin Kurang, Butuh 3 Juta Vaksin/Hari

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
05 July 2021 13:35
LIVE: Presiden RI Tinjau Vaksinasi Covid-19 bagi Pelaku Sektor Jasa Keuangan, Jakarta, 16 Juni 2021/ Youtube: Setpres
Foto: LIVE: Presiden RI Tinjau Vaksinasi Covid-19 bagi Pelaku Sektor Jasa Keuangan, Jakarta, 16 Juni 2021/ Youtube: Setpres

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, vaksinasi menjadi syarat penting untuk bisa menurunkan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Oleh karenanya percepatan terus dilakukan pemerintah.

Untuk bisa mencapai herd immunity atau kekebalan komunal di tahun ini, maka vaksinasi harus mencapai 3 juta dosis per harinya. Di mana saat ini ditargetkan mencapai 1 juta per hari di Juli dan meningkat 2 juta per hari di Agustus.

"Bahkan kalau kita ingin selesaikan sebelum akhir tahun ini, maka diperlukan vaksinasi hingga 3 juta per hari pada periode Oktober-November yang akan datang," ujarnya dalam konferensi pers hasil Sidang Kabinet, Senin (5/7/2021).

Untuk mencapai target ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikatakan memberikan instruksi yang sangat tegas agar semua pihak bekerjasama baik itu Kementerian/Lembaga, TNI/Polri, BKKBN, hingga seluruh Pemerintah Daerah.

"Bapak Presiden tadi menyampaikan bahwa kerja sama seluruh pihak harus dilakukan untuk meningkatkan target vaksinasi ini," jelasnya.

Menurutnya, jika ketahanan masyarakat dari Covid-19 bisa terus dijaga dan diperkuat maka proses pemulihan ekonomi bisa terus terus dijaga momentumnya. Namun, jika penyebaran Covid-19 berlangsung dalam waktu lama maka pemulihan ekonomi akan kembali melambat.

Ia menyebutkan, jika pada Juli kasus Covid-19 bisa dikendalikan dan di Agustus dimulai lagi aktivitas normal maka pertumbuhan ekonomi kuartal III bisa berada di atas 4% atau mendekati 5%. Jika sebaliknya, maka pertumbuhan ekonomi kuartal ini akan kembali melemah.

"Apabila restriksinya cukup panjang karena covidnya masih sangat tinggi maka pertumbuhan ekonomi untuk kuartal III bisa turun di sekitar 4%. Ini yang harus kita waspadai," tegasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Bentuk Panitia Seleksi Anggota DK OJK

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular