
Aduh! Kasus Covid-19 Nanjak, Suplai Oksigen Jateng Terganggu

Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan kasusĀ Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng) selama beberapa waktu belakangan turut meningkatkan kebutuhan akan oksigen untuk perawatan pasien. Apalagi sempat terjadi masalah pasokan oksigen untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Rita Rogayah mengatakan pemerintah sedang mengawal ketat distribusi oksigen agar bisa memenuhi kebutuhan di Jateng. Dia menambahkan yang memiliki masalah suplai oksigen hanya Jawa Tengah, sementara daerah lainnya masih dalam kondisi yang terkendali.
"Yang jadi masalah adalah Jawa Tengah, tapi lagi dalam proses penyelesaian. Di sana kebutuhan oksigen meningkat sehingga suplai agak terganggu. Kami akan melakukan perhatian khusus untuk suplai Jateng. Saat ini wilayah lain masih terkendali," ujar Rita di Jakarta, Minggu (27/06/2021).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menyampaikan salah satu pabrik oksigen di Jawa Tengah sempat mengalami kendala pasokan listrik, sehingga membutuhkan waktu untuk mengoperasikan kembali.
Meski demikian, dia menegaskan Indonesia masih memiliki stok tabung oksigen yang cukup di tengah lonjakan kasus Covid-19. BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin, menegaskan saat ini masih ada stok 3.000 tabung oksigen. Hal itu juga menjawab kekhawatiran akan tipisnya persediaan oksigen di Indonesia.
"Jumlah tabung di kita ada stok 3.000 dan para produsen tabung perusahaan dalam negeri dan mereka bisa cepat memproduksi tabung oksigen. Dengan begitu bisa diantisipasi potensi kekurangan tabung," katanya dalam konferensi pers virtual, Jumat (25/06/2021).
BGS mengungkapkan, saat ini pemerintah juga sudah memegang komitmen dari penyuplai oksigen dalam negeri untuk mengalihkan kapasitas produksinya dari untuk industri menjadi untuk kebutuhan medis. Dengan begitu, akan ada stok oksigen yang mencukupi di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi.
Yang perlu diperbaiki dalam persediaan oksigen medis, menurut BGS, adalah aspek logistik. Pemerintah pun akan memastikan kelancaran logistik dari truk-truk pengangkut oksigen sehingga tidak terkena hambatan penyekatan atau kelebihan muatan.
"Kami berdiskusi dengan produsen oksigen ini, kami bisa mengisi dengan truk-truk yang berasal dari Jabar dan Jatim. Kami sudah berkoordinasi dengan Polri agar logistik truk besar ini aman. Jadi tidak ada gangguan ataupun ODOL jadi logistik bisa lancar," ujarnya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tanda-Tanda Makin Ngeri, Tabung Oksigen di RI Mulai Diborong!
