Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebaran kasus harian Covid - 19 masih tinggi hingga menyentuh 21.095 orang per Sabtu (26/6/2021) kemarin. Tapi pemerintah tetap memilih Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro ketimbang lockdown seperti yang diusulkan banyak pihak dalam upaya menekan lonjakan kasus.
"PPKM Mikro dan lockdown memiliki esensi yang sama, yaitu membatasi kegiatan masyarakat. untuk itu tidak perlu dipertentangkan," kata Presiden Joko Widodo, dalam keterangan pers Selasa (23/6/2021).
Jokowi menjelaskan bila PPKM Mikro terimplementasi dengan baik disertai penguatan tindak di lapangan, semestinya laju kasus bisa terkendali dengan baik. Karena sampai saat ini realisasi aturan pembatasan ini belum menyeluruh dan masih sporadic di beberapa tempat.
"Untuk itu saya minta kepada gubernur, bupati, dan wali kota, untuk meneguhkan komitmennya mempertajam penerapan PPKM mikro, optimalkan posko-posko yang Covid-19 yang telah terbentuk di masing-masing wilayah desa atau kelurahan," lanjutnya.
Tidak main-main, Jokowi langsung sidak pelaksanaan PPKM Mikro di daerah Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Untuk melihat kesiapan dari aparat yang bertugas, Jumat (25/6/2021). Didampingi juga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS).
Saat kedatangan Presiden langsung bertemu dengan lurah dan ketua RW setempat. Dia menanyakan beberapa hal, seperti kondisi warga hingga penanganan kasus Covid.
Usai berbincang, Jokowi langsung mengecek keberadaan Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang bertugas. Sebab sejak kedatangannya, aparat tersebut tidak terlihat di lokasi. Setelah beberapa menit, baru muncul dua orang Babinsa dan 1 orang Bhabinkamtibmas.
"Saya lihat bu RW, pak Lurah menjawabnya siap. Ini diharapkan semua berjalan dengan baik," ujarnya.
Jokowi mengingatkan agar di semua tempat juga menerapkan hal yang sama. Kebijakan PPKM Mikro penting untuk dijalankan agar penyebaran kasus covid bisa diredam.
"Karena yang diperlukan sekarang adalah pengawasan lapangan kontrol lapangan. Percuma membuat sebuah kebijakan tapi di bawah tidak berjalan," tegas Jokowi.
Tidak hanya implementasi aturan PPKM Mikro, tapi vaksinasi juga terus digenjot. Bahkan presiden menantang Pangdam di RI hingga Kapolda (Kepala Kepolisian Daerah) untuk meningkatkan jumlah vaksinasi. Supaya kekebalan massal bisa cepat terbentuk.
"Pangdam in ikan 209 ribu. Kalau saya siapkan vaksin 400 ribu, sanggup nggak menghabiskan? Tanya Jokowi kepada Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, dalam siaran Youube Sekretariat Presiden, Sabtu (26/6/2021).
Tantangan Jokowi itu pun disanggupi Suharyanto. Dirinya pun siap menunggu kedatangan vaksin tambahan tersebut demi tercapainya target vaksinasi sebanyak 1 juta vaksin per hari.
"Sanggup, Bapak, siap. Kami menunggu tambahan vaksin untuk Jawa Timur. Kami akan laksanakan secepat mungkin sehingga target pemerintah 1 juta dan 2 juta vaksin segera bisa terealisasi," ujarnya.
Untuk Kodam IX/Udayana, Jokowi pun melempar pertanyaan yang sama. "Pertanyaan saya, saya lipat vaksinnya dua kali, bisa menghabiskan nggak?" tanya Jokowi dan disanggupi oleh Pangdam IX/Udayana.
Namun, Jokowi tampaknya belum puas. Ia pun menantang beberapa kapolda. Seperti Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs Herry Rudolf Nahak. Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi dan Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra.
"Sangat mampu, siap. Karena banyak yang menunggu Bapak Presiden (dari) masyarakat," kata Rudolf.
Ia mengungkapkan bahwa proses vaksinasi bekerjasama dengan Kodam VI Mulawarman, Provinsi Kaltim, Pemkab serta Pemkot untuk melaksanakan vaksinasi masal secara serentak di 10 Kabupaten dan Kota.
"Target Mabes Polri yang diberikan ke kami 14.140 vaksin. Karena antusias masyarakat cukup besar, kami dapat dukungan tambahan dari Kabupaten, Kota, Provinsi sehingga jumlahnya jadi 16 ribu vaksin," jelas Rudolf.
Pada Sabtu kemarin, Presiden Jokowi meninjau proses vaksinasi Covid-19 di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta. Kegiatan ini dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke-75 pada 1 Juli 2021. Semua Kapolda dari 34 Provinsi menggelar vaksinasi masal ini. Targetnya ada 1 juta lebih masyarakat yang ikut vaksinasi.
Jokowi juga meninjau program vaksinasi massal di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, dengan didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.