Roundup

Soal Kartu Kredit Pertamina, Ini Kata Ex Dirut Sampai Dahlan!

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
27 June 2021 06:35
Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng
Foto: detik.com/Ari Saputra

Komentar terbaru datang dari mantan Direktur Utama Pertamina periode 2006-2009, Ari Soemarno.

Kepada CNBC Indonesia, ia mengatakan, bahwa limit kartu kredit korporasi Pertamina saat dirinya menjabat sebagai direktur utama yakni tertinggi mencapai Rp 500 juta untuk level direksi dan komisaris.

"Waktu aku dirut untuk pertama kali diputuskan untuk beri Corporate Credit Card (CCC) dari level manager sampai ke level direksi dan komisaris. Limitnya tergantung posisinya, tertinggi adalah direksi dan komisaris yaitu Rp 500 juta," bebernya.

Dia mengatakan, tujuan dari fasilitas kartu kredit korporat ini yaitu agar untuk perjalanan dinas dan hiburan klien tidak perlu minta uang muka terlebih dahulu.

"Pertanggungjawabannya juga ketat, di mana harus membuat expense report/ laporan pertanggungjawaban setiap akhir bulan yang di-approve dua atasannya dan kalau terlambat bisa diblokir dan dicabut dan kalau digunakan bukan untuk keperluan dinas, dikasih peringatan dan dipotong gajinya," jelasnya.

Ari pun menilai bila kini limitnya hingga Rp 30 miliar, namun tidak dilaporkan dengan jelas dan akuntabel, maka ini tentunya merupakan sesuatu yang tidak benar.

"Kalau memang batasnya sekarang [Rp] 30 miliar dan tidak pakai expense report ya aneh dan gak benerlah," pungkasnya.

Sementara itu, mantan Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng juga menyampaikan pendapatanya. Tanri Abeng menjabat Komut Pertamina sejak 6 Mei 2015 sampai akhirnya digantikan Ahok pada 22 November 2019.

Dia mengaku tak pernah mengetahui limit kartu kreditnya. Sebab kartu kredit itu dipegang oleh sekretarisnya.

"Waduh enggak tahu, saya enggak pernah pegang itu. Enggak tahu ya mungkin enggak sampai, saya enggak tahu karena enggak pernah pegang kartu kreditnya," kata Tanri kepada CNBC Indonesia, Sabtu (26/6/2021).

Dia mengatakan tak pernah tahu dan memperhatikan hal tersebut. Sebab menurutnya hal itu bukan sesuatu yang penting, namun terpenting adalah mengurusi perusahaan.

Namun Tanri mengatakan kemungkinan nominalnya tak sampai Rp 1 miliar, berkisar Rp 300-Rp 500 juta.

"Enggak mungkin sampai Rp 1 miliar. Paling tidak saya kira enggak mungkin," ungkapnya.

Saat ditanya tanggapan jika limit kartu kredit mencapai Rp30 miliar, menurutnya tidak perlu senilai tersebut. Dia mengatakan jika hal itu terjadi maka ini menjadi keterlaluan.

"Kalau saya pikir sampai Rp 30 miliar sepertinya enggak perlu gitu. Masa sampai gitu kan itu paling juga tiap bulan kan masa sampai Rp30 miliar yang benar aja. Saya kira kalau begitu keterlaluan juga tuh," jelasnya.

Tanri adalah Menteri Negara Pendayagunaan BUMN periode Maret 1998-Oktober 1999 ini dan mantan Komisaris Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular