Kasus Meningkat, Ini Cara Gunakan Masker Dobel dengan Tepat

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
25 June 2021 11:25
Sejumlah warga mengikuti program vaksin di SMA Percik Jakarta, Kamis, 10/6. Sasaran vaksinasi COVID-19 kini diperluas hingga kelompok usia 18 tahun ke atas. Saat ini, baru DKI Jakarta yang secara terbuka menyasar kelompok usia 18 tahun ke atas dalam program vaksinasi COVID-19. Kementerian Kesehatan dalam suratnya untuk Dinas Kesehatan DKI menyebut ada beberapa pertimbangan soal itu. Salah satunya, kasus aktif di DKI terhitung tinggi dalam beberapa waktu belakangan yakni 7,62 persen dalam sepekan terakhir. Dari angka tersebut, 35 persen kasus positif memiliki gejala sedang hingga kritis dan perlu dirawat di rumah sakit. Vaksinasi COVID-19 untuk kelompok 18 tahun ke atas di DKI akan menggunakan vaksin AstraZeneca. Tidak ada pertimbangan khusus, mengingat DKI memang mendapat banyak alokasi vaksin jenis tersebut. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Sejumlah warga mengikuti program vaksinasi kelompok usia 18 tahun ke atas di SMA Percik Jakarta, Kamis (10/6/2021). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 di Indonesia semakin mengkhawatirkan terbukti dari pertambahan kasus harian yang sudah menembus 20 ribu kasus per hari.

Munculnya berbagai mutasi virus Covid-19 yang lebih cepat menular, masyarakat diimbau menggunakan masker secara dobel oleh para ahli. Adanya varian yang lebih cepat menular, tindakan pencegahan harus tetap dilakukan bahkan menjadi lebih penting dibandingkan sebelumnya.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC, Centers for Disease Control and Prevention) merekomendasikan penggunaan masker dobel karena dianggap mampu menurunkan risiko penularan Covid-19 hingga 90%.Pada Februari lalu CDC juga mengungkapkan masker bedah dan masker kain di atasnya dapat membantu mengurangi risiko paparan Covid-19 secara signifikan.

Meski demikian, dalam penggunaan masker dobel ini pun harus ada beberapa aturan yang diperhatikan. Salah satunya, tidak boleh menggunakan dua masker medis secara bersamaan.

Jika ingin menggunakan masker rangkap, gunakan masker medis dengan masker berbahan kain. Selain itu, saat memilih masker kain, pilih salah satu yang memiliki setidaknya dua atau tiga lapis kain.

Para peneliti CDC menemukan bahwa hanya memakai satu masker, baik masker bedah atau kain, menghalangi lebih dari 40% partikel dari simulasi pernapasan. Namun penggunaan dua masker bedah dan kain dapat memblokir sekitar 80% partikel.

"Dengan menyatukan sudut dan loop telinga di setiap sisi, menyatukan loop telinga di tempat mereka menempel ke masker, dan kemudian menyelipkan dan meratakan bahan masker ekstra yang dihasilkan untuk meminimalkan celah samping," kata CDC, dikutip dari CNBC International, Jumat (25/6/2021).

CDC juga menemukan bahwa ketika kedua orang mengenakan masker yang diikat dan terselip, sekitar 96% partikel dapat diblokir. Ketika salah satu orang mengenakan masker yang diikat dan terselip dan yang lainnya tidak, lebih dari 60% partikel dapat diblokir.

Sementara itu, Satgas COVID-19 juga mengingatkan soal masker dobel ini agar tak sembarang. Ditegaskan, penggunaan jenis masker medis dan KN95 secara dobel justru bisa mengganggu kemampuan filtrasi masker.

"Jangan gabungkan 2 masker medis secara bersamaan sebab masker medis tidak dirancang untuk bisa digunakan 2 lapis secara bersamaan karena tidak meningkatkan kemampuan filtrasi dan kesesuaian masker," terang juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam siaran langsung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beberapa waktu lalu.

Menurut Prof Wiku, jika ingin mendobel masker untuk meningkatkan keamanan, masker medis bisa digunakan berlapis dengan masker kain. Sedangkan masker KN95 sebaiknya tidak digunakan berlapis dengan masker lain.


(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Varian Delta Menyerang, China Wajibkan Lagi Pakai Masker

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular