
Covid-19 Tembus 20.574 per Hari, Apakah Ini Puncak Kasus?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia cetak rekor, menjadi yang tertinggi sejak pandemi masuk Indonesia, dimana ada 20.574 kasus baru hingga Kamis (24/6) pukul 12.00 WIB.
Bahkan, berdasarkan data Worldometer, Jumat (25/6/2021) Indonesia berada di urutan keempat dengan jumlah pertambahan kasus terbanyak. Jumlah tes per 1 juta penduduk pada data tersebut hanya 69.934, jauh dibanding negara lainnya yang mencapai ratusan ribu.
Jumlah kasus baru tersebut membuat akumulasi kasus positif menjadi 2,053 juta orang. Hasil positif tersebut ditemukan dari 136.896 spesimen yang selesai diperiksa pada hari ini dan kemarin.
Kabar baiknya, pada hari ini kasus kesembuhan kembali bertambah 9.201 orang sehingga totalnya menjadi 1,826 juta orang. Sementara itu, kasus kematian bertambah 355 orang sehingga totalnya menjadi 55.949 orang.
Dengan pertambahan yang terjadi pada hari ini maka kasus aktif Covid-19 di Indonesia menembus 171.572 kasus. Jumlah ini semakin mendekati rekor kasus aktif di 176 ribu orang.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 pascamomen lebaran ini dikarenakan adanya peningkatan mobilitas pada saat sebelum pengetatan mudik, pelarangan mudik, bahkan sesudah pelarangan mudik. Situasi memburuk lantaran protokol kesehatan yang sudah longgar.
"Serta kita ketahui juga dengan dua kondisi yang ada ditambah dengan adanya varian baru ini makin mempercepat laju penularan," kata Siti Nadia.
Lebih lanjut dia mengatakan jika belum terlambat menekan laju penularan. Caranya dengan membatasi pergerakan, mengurangi mobilitas, menghindari keramaian, menjalankan protokol kesehatan dan testing secara dini.
"Semakin dini kita mengetahui gejala ataupun sakit kita, maka kita bisa mengobati dan tentunya bisa mengurangi beban teman-teman di RS karena setiap penyakit yang secara dini kita temukan pasti akan mengurangi tingkat keparahannya," pungkasnya.
(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nah Lho, Warga AS Tertular Virus Corona dari Hewan Ini