Karena Mudik Setitik, Meledak Corona Senegara...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 June 2021 12:45
Pos Penyekatan arus balik lebaran
Foto: Petugas kepolisian berjaga di pos penyekatan arus balik lebaran di Tol Jakarta Cikampek KM 34B, Cikarang, Jawa Barat, Senin ( 17/5/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Lonjakan kasus terjadi tepat dua pekan setelah Idul Fitri. Dua pekan adalah masa inkubasi virus corona, sehingga jangka waktu itu kerap dijadikan patokan.

Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berulang kali menegaskan kepada masyarakat Tanah Air untuk tidak mudik, jangan dulu berlebaran di kampung halaman. Sebab, tidak ada yang tahu apakah tubuh kita dihinggapi virus corona dan kemudian menulari orang lain. Rantai penularan akan semakin panjang kalau mobilitas masyarakat meningkat.

Meski sudah ada penyekatan di sana-sini, tetap tidak bisa sepenuhnya membendung pergerakan masyarakat. Seperti yang terlihat di indeks mobilitas masyarakat yang dirilis oleh Apple.

Idul Fitri tahun ini jatuh pada 12-13 Mei. Pada 13 April-13 Mei, rata-rata indeks mobilitas masyarakat dengan mengemudi adalah 93,66 per hari. Artinya di bawah hari-hari biasa sebelum masa pandemi.

Namun sejak 13 Mei hingga 22 Juni, rata-rata indeksnya adalah 118,83. Ini namanya mobilitas masyarakat sangat tinggi, bahkan melampaui sebelum pandemi.

Bahkan Idul Fitri tahun lalu tidak seperti itu. Pada 2020, Idul Fitri jatuh pada 23-24 Mei. Jelang dan selama masa libur lebaran, tidak pernah indeks mobilitas melebihi 100.

Halaman Selanjutnya --> Makanya, Jangan Nekat...

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular