Joe Biden Blokir Puluhan Situs 'Pembela' Iran

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
23 June 2021 15:57
Joe Biden. (AP/Peter Klaunzer)
Foto: Joe Biden. (AP/Peter Klaunzer)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) pimpinan Presiden Joe Biden memutuskan untuk memblokir sementara beberapa website-website media yang disokong Iran di beberapa negara Timur Tengah, termasuk di Palestina dan Yaman.

Mengutip Al Jazeera, total ada 33 situs yang telah disegel seperti situs media terkemuka Iran Press TV dan Al-Alam, serta saluran TV Al-Masirah yang dikelola kelompok pemberontak Houthi Yaman.

Ketika dibuka, laman situs itu hanya hanya berisi tulisan yang menyatakan situs web "telah disita oleh Pemerintah Amerika Serikat" disertai dengan segel Biro Investigasi Federal dan Departemen Perdagangan AS.

Lebih lanjut, 33 situs web tersebut dipegang oleh Persatuan ttttRadio dan Televisi Islam Iran (IRTVU) dan dijalankan oleh Pasukan Quds Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).

Baik IRTVU dan IRGC telah ditempatkan dalam daftar hitam sanksi AS, sehingga ilegal bagi orang Amerika, perusahaan AS, dan perusahaan asing atau non-Amerika dengan anak perusahaan AS untuk berbisnis dengan mereka atau anak perusahaan mereka.

Selain media bekingan Iran, Washington juga mengambil alih nama domain situs berita Palestine Today, yang mencerminkan sudut pandang kelompok Hamas dan Jihad Islam yang berbasis di Gaza.

Seorang pejabat pemerintah AS mengatakan penyitaan itu yang sebagian besar terkait dengan upaya penghadangan "disinformasi" Iran. Ia mengatakan situs-situs tersebut beroperasi dengan kedok outlet berita asli dan melancarkan "kampanye disinformasi global" untuk mempengaruhi kebijakan AS dan mendorong propaganda Iran ke seluruh dunia.

Penyitaan ini terjadi ketika kekuatan dunia berusaha untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran dan hanya beberapa hari setelah kemenangan pemilihan kepala kehakiman garis keras Iran, Ebrahim Raisi.

Pada hari Senin (21/6/2021), Raisi, yang dikenal karena permusuhannya dengan Barat, mengambil posisi garis keras dalam konferensi pers pertamanya. Ia mengesampingkan kemungkinan bertemu dengan Presiden Joe Biden atau bernegosiasi mengenai program rudal balistik Teheran.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Kaget! Biden Mau Bangkitkan 'Made in AS' ala Trump

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular