Lockdown 1 Daerah Butuh Rp 550 M/Hari, Biayanya Buat Apa?

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
23 June 2021 13:05
Potret Warga Pinggir Rel yang Lebih Suka Tinggal di Jakarta Daripada di Kampung
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Raden Pardede sebelumnya telah angkat bicara perihal apakah Indonesia memerlukan karantina wilayah jika terjadi peningkatan kasus yang signifikan.

"Tentu kita bisa lakukan itu secara khusus ke daerah-daerah tertentu yang kita lihat berdasarkan data mengkhawatirkan. Itu bisa kita lakukan. Tapi secara negara tidak," kata Raden.

Sejauh ini, memang ada sejumlah negara yang sudah cukup sukses menekan kasus Covid-19 dengan menerapkan lockdown. Misalnya, seperti Malaysia dan Singapura. Namun, Indonesia tidak bisa disamakan dengan negara-negara tersebut.

"Kita enggak bisa bandingkan Malaysia dan Singapura yang penduduknya relatif kecil. Jadi kalau sebutkan negara, kalau daerah kabupaten tertentu sangat memungkinkan," katanya.,

Jika lockdown diberlakukan, memang praktis ekonomi bakal mati suri. Hal ini sudah terjadi pada awal kuartal kedua tahun lalu, di mana kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat produk domestik bruto (PDB) tumbuh -5,32% terendah sejak kuartal I-1999.

Biaya yang dikeluarkan pemerintah pun tidak sedikit lantaran tidak ada aktivitas perekonomian. Saat roda perekonomian macet, pemerintah yang harus turun tangan memberikan bantuan.

Bukan tidak mungkin, pemerintah harus mengganti biaya bagi masyarakat yang berdiam diri di rumah karena lockdown karena banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi.

Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan distribusi bahan pokok sampai tepat tujuan ke tiap-tiap rumah. Hal tersebut, tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit mengingat jumlah penduduk Indonesia.

(cha/mij)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular