Saat Jokowi 'Galau': Semedi Sebelum Putuskan Lockdown

cha, CNBC Indonesia
08 September 2022 08:45
Infografis, Jokowi Ngamuk Lagi, Sebut Bodoh hingga Larang Tepuk Tangan
Foto: Infografis/ Sebut Bodoh hingga Larang Tepuk Tangan/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap tabir yang mungkin tak banyak diketahui masyarakat selama pandemi Covid-19. Jokowi mengaku sempat melakukan 'semedi' sebelum memutuskan apakah Indonesia mengambil kebijakan lockdown atau tidak.

Berbicara dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Jokowi awalnya menceritakan bagaimana dunia berubah dengan cepat pasca diterjang pandemi Covid-19. Saat itu, Indonesia menjadi salah satu negara yang juga kebingungan dalam menentukan kebijakan.

"Saya enggak bisa perkirakan kalau saat itu kita melakukan lockdown," kata Jokowi, seperti dikutip Kamims (8/9/2022).

Jokowi mengakui pada saat itu menghadapi dilema yang cukup besar. Pasalnya, hampir 70 negara di berbagai belahan dunia menempuh kebijakan lockdown sejalan dengan tingginya kasus Covd-19. Lockdown dilakukan untuk mengantisipasi sebaran yang kemungkinan meluas.

80% Jajaran menteri, kata Jokowi, pada saat itu juga telah merekomendasikan kepada Jokowi untuk melakukan lockdown. Bahkan berdasarkan survei yang dilakukan pemerintah, 80% masyarakat juga menginginkan pemerintah melakukan lockdown pada saat itu.

"Tapi saat itu saya semedi. Saya endapkan betul maka bener kita harus melakukan itu," kata Jokowi.

Semedi yang dilakukan Jokowi akhirnya menemui titik cerah. Jokowi memutuskan untuk tidak menempuh kebijakan karantina wilayah, dan lebih memilih melakukan pembatasan kegiatan. Jokowi paham betul, dampak dari karantina wilayah akan begitu besar terhadap perekonomian.

"Saya tidak bisa membayangkan kalau saat itu kita lockdown mungkin kita bisa masuk ke minus lebih dari 17%," kata Jokowi.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Ungkap Lagi Kisah Pilu RI Kala Diterjang Pandemi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular