
AS Gertak Soal Penyelidikan Asal Corona, China Gertak Balik!

Jakarta, CNBC Indonesia - China akan menghadapi risiko isolasi internasional jika tidak mengizinkan penyelidikan serius terkait dengan asal usul virus Covid - 19. Hal ini diungkapkan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan.
Komentar Sullivan mengikuti seruan dari pemimpin kelompok G7, termasuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk melakukan penyelidikan kedua tentang asal virus corona setelah sebelumnya investigasi tak membuahkan hasil. Bulan lalu Biden memerintahkan komunitas intelijen Amerika Serikat untuk menggandakan upaya pencarian asal virus corona, dan harus melapor kembali dalam 90 hari.
"Tujuannya untuk memberi China pilihan yang sulit, apakah mereka mengizinkan cara penyelidik melakukan penyelidikan secara nyata, tentang asal virus ini atau mereka akan menghadapi isolasi di komunitas internasional," kata Sullivan, dalam wawancara di Fox News, dikutip dari Strait Times, Senin (21/6/2021).
AS akan terus bekerja sama dengan sekutu dan mitranya sampai mengetahui bagaimana virus ini bisa datang ke dunia, dan siapa yang bertanggung jawab untuk itu.
China sendiri sebelumnya telah menolak teori bahwa virus ini berasal dari laboratorium di Wuhan, tempat kasus pertama dilaporkan.
Pernyataan Sullivan tentang upaya penyelidikan itu juga sudah direspons oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijuan pada Senin (21/6/2021), saat Briefing reguler di Beijing.
"Pemerasan dan ancaman belaka," kata Zhao.
"Menuduh China menolak penyelidikan sama sekali tidak berdasar. Bahkan mengatakan bahwa China akan menghadapi isolasi internasional," Lanjut Zhao.
Organisasi kesehatan dunia WHO sebelumnya sudah melakukan misi ke China untuk melaporkan asal muasal virus corona. Nantinya misi kedua akan dilakukan secara terpisah, yang berasal dari upaya intelijen Amerika Serikat.
"Kami pada titik ini tidak akan mengeluarkan ancaman atau ultimatum," kata Sullivan di State of the Union CNN.
"Jika China tidak memenuhi kewajibannya, maka kami harus mempertimbangkan tanggapan kami pada saat itu dan kami akan melakukannya (penyelidikan) bersama sekutu dan mitra. Kami tidak akan begitu saja menerima China mengatakan tidak," kata Sullivan.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada! Pandemi Mirip Covid Diramal Muncul Lagi