
Sederet Perintah Jokowi Seiring Pengetatan PPKM Mikro, Simak!

Terpisah, BGS mengungkapkan arahan Jokowi merespons lonjakan kasus Covid-19 beberapa waktu belakangan. Dalam konteks penebalan dan penguatan PPKM mikro, BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan memastikan tes dilakukan secara masif hingga level rukun tetangga (RT).
"Yang penting juga beliau menyampaikan adalah dipastikan untuk orang-orang yang terkena itu segera dites. Karena banyak klaster keluarga. Satu RT dites saja semua segera untuk kita bisa pastikan siapa yang terkena," katanya.
"Kalau sudah lebih dari lima rumah yang terkena kita melakukan penyekatan secara spesifik untuk di level RT tersebut. Dengan bantuan TNI dan Polri. Supaya sekali lagi bisa membatasi pergerakan dan mobilitas dimulai dari level terkecil," lanjutnya.
Pada saat dilakukan penyekatan, BGS mengungkapkan Jokowi menyarankan isolasi dilakukan berdasarkan karakteristik daerah.
"Kalau memang daerahnya memungkinkan kita lakukan isolasi mandiri, kalau memang daerahnya padat kita lakuukan isolasi terpusat. Dan beliau juga memberikan arahan kalau isolasi terpusat itu harus tersebar sebanyak mungkin ke daerah-daerah tersebut baik kecamatan maupun kelurahan sehingga meringankan beban yang ada di isolasi pusat yang besar-besar seperti Wisma Atlet," katanya.
Menurut eks mantan Wakil Menteri BUMN itu, Jokowi juga meminta agar mereka yang diisolasi dipastikan cukup kebutuhan pangannya melalui mekanisme gotong royong dari masyarakat sekitar. Hal itu merupakan modal sosial dari masyarakat Indonesia.
"Dengan pemerintah akan support, sekali lagi ini diawasi TNI/Polri," ujar BGS.
Kemudian, lanjut dia, bagi mereka yang diisolasi dan memiliki gejala, komorbid, saturasi di bawah 95%, dan mulai sesak, segera dibawa ke RS.
"Tetapi yang tidak lebih baik diisolasi mandiri atau diisolasi terpusat agar tidak terekspose terhadap konsentrasi virus yang tinggi yang ada di RS dan juga bisa membebaskan RS untuk benar-benar merawat orang-orang yang sudah, sedang dan gawat," kata BGS.
"Jadi kami nanti akan atur bekerja sama dengan TNI/Polri untuk bisa memastikan mana yang dialokasikan di isolasi mandiri atau isolasi terpusat atau memang dibawa ke RS. Dan kita akan pastikan koordinasi dari rujukan ke seluruh RS akan kami atur sehingga seminimal mungkin membuat orang tidak bisa menemukan kamar. Itu nanti akan kami atur," lanjutnya.
Terkait vaksinasi, mantan direktur utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. itu bilang Jokowi menargetkan vaksinasi Covid-19 dapat mencapai 1 juta orang per hari mulai awal bulan depan. BGS mengungkapkan, pekan lalu, presiden mengarahkan agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bisa bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk mencapai angkat 700 ribu orang per hari pada bulan ini.
"Kami laporkan bahwa angka 716 ribu sudah dicapai hari Kamis kemarin. Terima kasih bantuan TNI dan Polri. Bapak presiden sudah kami laporkan dan bapak presiden meminta agar kalau bisa awal bulan depan sudah dicapai 1 juta dan tolong dipastikan digerakkan semua komponen baik itu komponen melalui vaksinai pemda maupun juga komponen vaksinasi melalui TNI dan Polri," ujar BGS.
Ia pun memastikan komunikasi intensif terus dilakukan dengan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam mencapai target tersebut.
"Insya allah kita percaya, kita yakin bahwa angka 1 juta vaksinasi per hari kita bisa capai di awal bulan depan sesuai dengan arahan bapak presiden," kata BGS yang juga eks Direktur Utama PT Inalum (Persero) itu.
[Gambas:Video CNBC]
