
Target 1 Juta Barel Minyak Realistis? Ini Kata Pengusaha

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memiliki target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) pada 2030 mendatang. Artinya, hanya ada waktu sembilan tahun untuk mengejar target ini. Sementara hingga kuartal I 2021, produksi minyak rata-rata baru sebesar 679,5 ribu bph.
Ditambah, dalam satu dekade terakhir, produksi minyak RI anjlok 25,8% dari 954 ribu bph pada 2010 hingga 707 ribu bph pada 2020.
Lantas, mungkinkah target produksi minyak 1 juta bph pada 2030 bisa tercapai?
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas) Moshe Rizal menilai akan sangat sulit menaikkan produksi minyak sekitar 300 ribu bph dalam kurun waktu sembilan tahun saja.
Menurutnya, rata-rata eksplorasi di Indonesia membutuhkan waktu 10-12 tahun sampai menemukan cadangan.
"Periode eksplorasi average di Indonesia itu antara 10-12 tahun, bisa 10 tahun eksplorasi sampai discover, belum produksi ya," paparnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Kamis (17/06/2021).
Setelah eksplorasi, produsen mulai membuat rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) yang bisa memakan waktu 3-5 tahun, sampai akhirnya mendapatkan persetujuan pemerintah.
"Jadi, sembilan tahun untuk menaikkan produksi 300 ribu bph ini nggak mudah," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk mengejar target tambahan produksi minyak sebesar 300 ribu bph tidak cukup hanya dengan mengandalkan lapangan-lapangan yang ada saat ini, melainkan diperlukan juga eksplorasi baru.
"Lapangan existing butuh teknologi misal Enhanced Oil Recovery (EOR) dan ini biaya tinggi juga dan tingkat risiko hampir sama dengan eksplorasi, jadi target sembilan tahun is nothing," tegasnya.
Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sempat menyebutkan bahwa dana yang dibutuhkan untuk mewujudkan target produksi tersebut mencapai sebesar US$ 187 miliar atau sekitar Rp 2.711 triliun (asumsi kurs Rp 14.500 per US$) untuk mewujudkan target produksi migas tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.
"Untuk capai target produksi minyak 1 juta bph dan gas 12 BSCFD di 2030 tersebut, kami perkirakan industri hulu migas bisa tarik investasi dengan total US$ 187 miliar dari 2021 sampai 2030 mendatang," ungkapnya dalam webinar SKK Migas, Rabu (28/04/2021).
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Revisi UU Migas Tak Tuntas, Kepercayaan Investor Bisa Pudar
