
'Lockdown' di RI Cuma Tunggu Waktu, Pengusaha Belum Rela!

Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Penanganan Covid - 19 dan Pemulihan (KPC - PEN) mempertimbangkan melakukan lockdown per wilayah, terutama yang masuk zona merah seperti DKI Jakarta. Melihat adanya lonjakan kasus positif usai libur panjang lebaran.
"Lockdown satu tempat tertentu akan kita lakukan. Tapi saat ini masih kita lakukan kajian dan akan kita lihat data dalam beberapa hari terakhir ini," ujar Sekretaris Eksekutif I KPC - PEN, Raden Pardede, kepada CNBC Indonesia, Jumat (18/6/2021).
Pengusaha melihat ini adalah langkah yang tepat. Karena penanganan Covid - 19 secara keseluruhan seperti lockdown seluruh wilayah akan memperburuk pemulihan sektor bisnis.
Ketua Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan kondisi bisnis sekarang sudah lebih baik dari tahun kemarin. Pendekatan pengendalian Covid - 19 melalui kebijakan PPKM Mikro dianggap dapat menyeimbangkan angka penularan virus corona dan pemulihan ekonomi.
"PPKM Mikro ini cocok, dari yang awal tahun itu gagal karena ekonomi menjadi terganggu, kemudian ubah menjadi PPKM Mikro. Pendekatan mikro ini sudah tepat supaya ekonomi berjalan dan jumlah angka positif masih bisa dikontrol," katanya pada Squawk Box, CNBC Indonesia, Jumat (18/6/2021).
Alphonzus melihat tren pemulihan ekonomi semakin membaik. Terlebih melihat kunjungan mal mulai meningkat terutama pada hari libur lebaran kemarin. Walaupun pada saat ini sudah masuk dalam low season.
"Habis liburan biasanya memang akan turun kunjungannya. Di hari normal bukan weekend paling banyak itu pekerja perkantoran. Paling tidak memberi kontribusi 30% dari okupansi mal di weekdays," jelasnya.
Walaupun ada kemungkinan pengunjung mal dari pekerja perkantoran akan menurun, karena ada kebijakan WFH 75% pada kantor yang berada di zona merah. Tapi menurut Alphonzus saat ini zona merah kebanyakan pada daerah pemukiman padat.
Hanya saja, Alphonzus berharap supaya tidak ada pembatasan yang lebih ketat lagi, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar seperti tahun lalu. Karena imbasnya bisa langsung terasa ke pusat perbelanjaan dari kunjungan mal anjlok, membuat banyak pertokoan tutup.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak