Sederet Syarat Ikatan Dokter Anak untuk Sekolah Tatap Muka

yun, CNBC Indonesia
18 June 2021 14:47
Sejumlah murid mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di SDN Kebayoran Lama Selatan 17 Pagi, Jakarta, Rabu (9/6/2021). Menurut Dinas Pendidikan DKI Jakarta uji coba sekolah tatap muka dilakukan sebanyak 226 sekolah di Jakarta.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Uji coba pembelajaran tatap muka di SDN Kebayoran Lama Selatan 17 Pagi, Jakarta, Rabu (9/6/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mendukung penuh bagi sekolah yang ingin menjalankan pembelajaran tatap muka.

Ketua IDAI, dr Aman Pulungan menegaskan, meski menyatakan dukungannya, namun ada syarat yang harus dipenuhi untuk bisa menggelar sekolah tatap muka.

"Bahwa positivity rate harus di bawah 5%. Jadi, saat ini kita 37%. Kami tetap menganggap tak ada itu daerah hijau merah, tetap ga ada batas. Tolonglah melihat secara bijaksana," ujarnya di Jakarta, Jumat (18/6/2021).

Sebagaimana diketahui, saat ini kasus Covid-19 di sejumlah wilayah mengalami kenaikan signifikan. Terkait hal ini, dia mengusulkan bagaimana setiap wilayah yang akan membuka sekolah tatap muka, harus memiliki laboratorium untuk bisa melakukan Whole genome sequencing (WGS).

"Ada satu hal, laboratorium kita tidak banyak mendeteksi WGSĀ varian baru. Varian baru ini cepat sekali. Muda sakit, beberapa hari meninggal. Saat sekolah mau dibuka, harus ada laboratorium untuk WGS," tegasnya.

Sementara itu, rencana sekolah tatap muka salah satunya di DKI Jakarta yang sedianya mulai 15 Juli 2021 akhirnya dibatalkan. Sebelumnya, pada 9 Juni, Pemprov DKI pun mulai melakukan uji coba pembelajaran tatap muka. Ada 226 sekolah yang mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas.

"Dengan kondisi saat ini dan hasil rapat bersama antar satgas kita putuskan saat ini tidak dilanjutkan sekolah tatap muka tadi. Sambil nanti menunggu bagaimana situasi di DKI Jakarta," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr. Widyastuti, MKM, Kamis (17/6/2021).

Menurutnya, pada awalnya DKI Jakarta sempat menggelar uji coba sekolah tatap muka ketika posisi kasus aktif di 6.000 kasus. Ada 83 sekolah yang mengikuti proses uji coba ini.

"Ada 83 sekolah tatap muka dengan prokes ketat. Ini tidak setiap hari masuk tapi seminggu 2 kali," ujarnya.

Dalam perjalanannya, tutur dia, uji coba sekolah tatap muka di DKI Jakarta bertambah menjadi 143 sekolah. Syaratnya prokes ketat, guru sudah divaksin, orang tua sudah divaksin dan masuknya seminggu 2 kali. Namun uji coba sekolah tatap muka tersebut diputuskan telah dihentikan.


(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bisnis Karaoke Bangkit dari 'Kubur', Langsung Dihantam Pajak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular