Internasional

Israel Bombardir Gaza Lagi, Hamas Ancam Pertempuran Baru

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
18 June 2021 13:10
Israel melancarkan serangan udara di Gaza, pertama sejak gencatan senjata dengan Hamas. (Dok: Tangkapan layar Aljazeera)
Foto: Israel melancarkan serangan udara di Gaza, pertama sejak gencatan senjata dengan Hamas. (Dok: Tangkapan layar Aljazeera)

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel kembali membombardir Gaza, Palestina, Kamis (17/6/2021). Serangan ini merupakan kedua kalinya, setelah jet tempur Israel melakukan hal sama Rabu (16/6/2021), yang menjadi tanda pelanggaran gencatan senjata 21 Mei lalu.

Ketegangan terbaru ini menimbulkan kecaman dari Hamas, otoritas di Gaza. Hamas bahkan menyebut serangan bagian dari 'sandiwara' pemerintah baru Israel.

"Pemboman penduduk ... dimaksudkan untuk pertunjukan. Ini paya pemerintah baru meningkatkan moral tentaranya dan komandannya setelah runtuh di pertempuran terakhir," kata Juru Bicara Hamas Fawzi Barhum, dikutip dari Times of Israel.

Ia juga memperingatkan Israel untuk tidak terus melakukan aksi yang disebutnya bodoh. Ia juga menegaskan bakal ada pertempuran baru jika Israel terus menargetkan warga Gaza.

Sebelumnya, jet-jet tempur Israel masuk ke wilayah Palestina itu dan menjatuhkan bom ke situs-situs di Khan Yunis, di selatan Gaza. Israel mengatakan ini merupakan balasan atas serangan balon api dari wilayah itu yang membakar tujuh area di wilayah Eshkol dan lapangan di Sha'ar Hanegev.

"Selama beberapa hari terakhir, balon pembakaran diluncurkan dari Jalur Gaza ke wilayah Israel," kata militer Israel (IDF) dalam sebuah pernyataan mengklaim alasan serangan udara.

"Sebagai tanggapan ... jet tempur menyerang kompleks militer dan situs peluncuran roket milik organisasi teror Hamas."

Panglima militer Israel Aviv Kohavi pun mengeluarkan perintah untuk meningkatkan kesiapan IDF. Termasuk dimulainya kembali peperangan dengan Hamas.

"IDF akan terus menyerang kemampuan militer dan infrastruktur milik organisasi teror dan menganggap Hamas bertanggung jawab atas semua peristiwa yang terjadi di Jalur Gaza."

Ini adalah serangan yang pertama dilakukan Israel di bawah pemerintahan baru Perdana Menteri Naftali Bennett. Ia mengalahkan Benjamin Netanyahu, yang telah berkuasa 12 tahun, dalam pemilihan di parlemen Israel Minggu.

Bennett merupakan sosok yang dikatakan menentang kemerdekaan Palestina. Ia sangat mendukung pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem timur.

Mengutip Reuters, balon api dilemparkan warga dari Gaza karena pawai Israel yang dinilai provokatif. Pemerintah baru Israel menyetujui pawai nasionalis sayap kanan Israel dan kelompok pro-pemukim melalui Yerusalem Timur yang diduduki.

Polisi Israel secara paksa memindahkan puluhan warga Palestina dari luar Gerbang Kota Tua Damaskus sebelum pawai berlangsung. Sedikitnya 17 warga Palestina ditangkap dan 33 lainnya terluka saat polisi Israel menembakkan granat kejut di daerah sekitar Gerbang Damaskus.

Ratusan ultranasionalis Yahudi yang berpartisipasi dalam pawai terdengar meneriakkan "matilah orang Arab" dalam bahasa Ibrani. Dalam nyanyian anti-Palestina lainnya, mereka berteriak "semoga desamu terbakar" kepada masyarakat Palestina.

Sehari setelahnya, pada Selasa, ratusan warga Palestina di Gaza melakukan protes, termasuk memperingati pendudukan Israel tahun 1967 di bagian timur kota. Unjuk rasa itu terjadi ketika ketegangan tetap tinggi atas rencana pemindahan paksa Israel terhadap keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah.

Penangkapan ini dibalas Hamas dengan melemparkan balon pembakar ke ladang Israel. Ini kemudian dibalas dengan serangan udara pada Rabu dini hari.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sedih! Lagi Ramadan, Warga Palestina Ketakutan Bakal Diserang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular