
Warning Terbaru Bos WHO Soal Covid-19 & Vaksin Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi kesehatan dunia (WHO) kembali memberi peringatan ke global. Penyebaran corona (Covid-19) bergerak lebih cepat daripada distribusi vaksin secara global.
Penularan jadi tak terbendung karena mutasi yang menyebabkan varian baru. WHO mengaitkan tingkat penularan dengan varian seperti Alpha, yang muncul di inggris (B.117) dan Delta, yang muncul di India (B.1617.2), yang terbukti lebih menular.
"Itu berarti risiko meningkat bagi orang-orang yang tidak dilindungi, yang merupakan sebagian besar populasi dunia," kata Direktur Jemderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers Senin (14/6/2021) dikutip CNBC International.
Secara total populasi dunia, jumlah kasus baru virus kini menunjukkan tren terus menurun. Kasus turun tujuh minggu berturut-turut, terpanjang sejak pandemi dimulai.
Namun sayangnya jumlah kematian belum menurun pada tingkat yang sama. Lebih dari 3,8 juta orang telah meninggal karena Covid di seluruh dunia sejak awal pandemi.
"Sementara kasus mingguan berada pada level terendah sejak Februari, kematian tidak turun secepat itu," kata Tedros.
"Penurunan global menutupi peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kasus dan kematian di banyak negara."
Negara-negara di Afrika mengalami tingkat kematian yang lebih tinggi di antara mereka yang menderita Covid daripada negara lain. Tingkat kematian yang lebih tinggi sangat memprihatinkan karena negara-negara Afrika telah melaporkan lebih sedikit kasus daripada kebanyakan wilayah lain.
Sementara itu Asia Tenggara kini mengalami kenaikan kasus. Malaysia bahkan memperpanjang penguncian (lockdown) nasional karena belum ada tren penurunan.
"Sebenarnya, ada cukup dosis vaksin secara global untuk menurunkan penularan dan menyelamatkan banyak nyawa jika digunakan di tempat yang tepat untuk orang yang tepat," kata Tedros lagi.
Sementara itu, kelompok negara-negara kaya yang tergabung dalam G-7 telah menjanjikan distribusi 870 juta dosis vaksin di seluruh dunia. G7 merupakan kelompok yang terdiri dari negara-negara dengan ekonomi maju, yakni Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).
Pekan lalu, pemimpin G7, termasuk Presiden AS Joe Biden, berada di Inggris untuk memperkuat kerja sama dan aliansi, termasuk membahas pemberian vaksin corona ke negara miskin. Tetapi WHO mengatakan masih dibutuhkan lebih banyak lagi vaksin dari jumlah yang ditawarkan G7.
"Ini adalah bantuan besar, tetapi kami membutuhkan lebih banyak dan kami membutuhkan mereka lebih cepat. Lebih dari 10.000 orang meninggal setiap hari," kata Tedros.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Beri Kabar Baik Lagi, Yuk Simak!