
Pasien Corona Membeludak, RS di Negara Ini Terpaksa Tutup!

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang pandemi Covid-19 masih bergulir semakin parah di Afghanistan. Bahkan dilaporkan korban Covid-19 sampai mengular dan memenuhi kapasitas beberapa rumah sakit (RS) di negara Asia Selatan itu.
Mengutip Reuters, saat ini bangsal Covid-19 pada dua RS di ibukota Kabul telah terisi 100%. Hal ini membuat keduanya menutup pintu untuk pasien yang datang.
"Baik rumah sakit Afghanistan Jepang dan Ali Jinnah harus menutup pintu mereka karena mereka tidak memiliki tempat tidur atau sumber daya lagi," kata seorang pejabat kesehatan.
Selain penuh, dilaporkan kedua RS telah menghadapi kekurangan oksigen dan pasokan medis lainnya secara terus menerus.
Mirwais Alizay, wakil juru bicara kementerian kesehatan, mengatakan rumah sakit kadang-kadang ditutup karena jumlah pasien yang lebih tinggi tetapi ia membantah bahwa rumah sakit menghadapi kekurangan pasokan yang serius, dengan mengatakan masalah dengan oksigen telah diselesaikan.
Eid Wali, kepala rumah sakit Ali Jinnah, mengatakan harus berhenti menerima pasien baru ketika tempat tidur Covid-19-nya penuh.
"Kami hanya memiliki 50 tempat tidur untuk kasus Covid, itu masalah utama," kata Wali kepada Reuters.
Pada Senin (14/6/2021) Afghanistan mencatat 1.804 kasus Covid-19 baru dan 71 kematian akibat penyakit itu. Secara keseluruhan, ada 93.272 kasus dan 3.683 kematian tetapi dokter mengatakan banyak kasus kemungkinan terlewatkan karena tingkat pengujian yang rendah.
Kelompok hak asasi manusia Amnesty International mengatakan pekan lalu pemerintah perlu segera mendapatkan lebih banyak oksigen dan vaksin.
"Jumlah kasus Covid-19 Afghanistan terus meningkat," kata Zaman Sultani, peneliti Asia Selatan Amnesty International.
"Tanpa dukungan internasional yang mendesak untuk menahan lonjakan ini, situasinya dapat dengan cepat lepas kendali," katanya.
Negara dengan populasi diyakini sekitar 36 juta itu telah memberikan sekitar 1 juta dosis vaksin, sebagian besar untuk petugas kesehatan garis depan dan anggota pasukan keamanan. Pekan lalu, Afghanistan menerima 700 ribu dosis vaksin yang dibuat oleh Sinopharm China.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Landai, Kasus Covid-19 Bertambah 227