
Katanya Rebutan di Dunia, Yuk Intip Fakta Pesawat CN-235!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pesawat CN-235 banyak diminati oleh banyak negara tetangga sampai beda benua untuk keperluan sipil hingga militer. Harga pesawat ini relatif kompetitif dan bisa diandalkan sehingga negara pengguna ketagihan.
Tengok saja di ASEAN, ada Brunei yang memiliki 1 unit CN235. Pesawat rakitan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) ini sebanyak 8 unit dimiliki Tentera Udara Diraja Malaysia, 8 unit dimiliki Angkatan Udara Korea Selatan dan 4 unit untuk Polisi Korea Selatan, 4 unit untuk Pakistan, 7 unit untuk Uni Emirate Arab, 1 unit untuk Burkina Faso, dan 3 unit Senegal.
1. Diminati Asing
Di kawasan ASEAN Brunei Darussalam memiliki satu unit CN235. Malaysia juga memiliki delapan unit untuk militer.
Di Asia Selatan, Pakistan memiliki empat unit sementara di kawasan Arab, Uni Emirat Arab (UEA) memiliki tujuh unit. Korea Selatan (Korsel) juga memilki 12 unit, delapan untuk Angkatan dan empat untuk kepolisian.
Di luar Asia, pesawat ini dibeli Burkina Faso. Terbaru, pada Maret, RI menyerahkan tiga unit pesawat CN-235 ke Senegal.
Indonesia sendiri juga sudah memiliki beberapa unit CN-235. Ini termasuk versi tercanggih yaitu Maritime Patrol Aircraft (MPA).
Pada 24 Januari 2019, satu unit Pesawat Udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) diserahkan kepada Kementerian Pertahanan Republik Indonesia untuk TNI Angkatan Laut. Sebelumnya pada Januari 2018, PTDI juga telah menyerahkan 1 unit pesawat udara CN235-220 MPA (Serial Number N066).
![]() Pesawat terbang CN235-220. (Dok. PT DI) |
2. Keunggulan
Seperti dikutip dari laman PT DI, pesawat CN-235 khususnya CN235-220 memiliki keunggulan, antara lain:
1. Dapat lepas landas dengan jarak yang pendek, dengan kondisi landasan yang belum beraspal.
2. Mampu mengangkut 49 penumpang termasuk pilot dan co-pilot dan merupakan pesawat multiguna untuk berbagai macam misi, seperti pesawat angkut penerjun, evakuasi medis, pesawat kargo, pesawat sipil maupun pesawat VIP dan VVIP.
3. Memiliki ramp door yang mampu membawa mobil di dalamnya.
4. Memiliki sistem avionik terbaru modern dan Full Glass Cockpit.
5. Multihop Capability Fuel Tank, teknologi yang memungkinkan pesawat tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke rute berikutnya.
6. Quick Change Configuration, Retractable Landing Gear, High Wing Configuration.
7. Memiliki harga yang kompetitif dengan biaya perawatan yang murah.
3. Harga
Pihak PT DI selaku produsen memang tak mengungkapkan harga persisnya, tapi terungkap dari data yang dirilis Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank.
Saat PT DI melakukan ekspor satu unit pesawat terbang CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) untuk Senegal Air Force. Terungkap ekspor pesawat udara oleh PTDI didukung dengan pembiayaan skema Penugasan Khusus/National Interest Account (NIA) dengan total keseluruhan sebesar Rp 354 Miliar.
Penandatanganan kontrak pengadaan sudah terjadi pada tanggal 08 Agustus 2017 dengan nomor kontrak PTD/0005/UT0000/08/2017 antara PTDI dengan A.D. Trade Belgium Company untuk end user Senegal Air Force.
Penggunaan skema NIA dari LPEI/Indonesia Eximbank ini merupakan penugasan khusus dari Kementerian Keuangan RI untuk penyediaan pembiayaan ekspor pesawat udara dengan penetrasi pasar Afrika dan Asia Selatan.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Malaysia Sampai Senegal Borong Pesawat CN-235 Buatan RI