Harga BBM Malaysia Naik, Tanda RI Harus Bersiap?

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
11 June 2021 10:32
petronas
Foto: REUTERS/Olivia Harris

Harga bensin RON 97 yang sudah naik menjadi sekitar Rp 9.177 per liter di Malaysia, namun harga tersebut masih lebih murah jika dibandingkan dengan harga bensin di Indonesia. Misalnya, Pertamax Turbo RON 98 milik PT Pertamina (Persero) kini dijual dengan harga Rp 9.850 per liter. Ini pun belum ada kenaikan harga.

Bahkan, bila dibandingkan dengan Shell yang menjual Shell V Power Nitro+ setara RON 98, harga jual di Jakarta kini telah mencapai Rp 11.400 per liter atau untuk Shell V-Power dengan RON 95 seharga Rp 11.050 per liter.

Begitu juga dengan badan usaha niaga retail BBM lainnya di dalam negeri seperti BP-AKR yang menjual bensin RON 95 saja sudah menyentuh Rp 9.650 per liter, Vivo untuk Revvo 95 (setara RON 95) seharga Rp 10.850 per liter.

Menanggapi kondisi ini, Anggota Tim Reformasi & Tata Kelola Migas (2014-2015) Fahmy Radhi mengatakan, penetapan harga BBM di Malaysia berdasarkan pada harga minyak dunia, sehingga pada saat harga minyak dunia rendah, harga BBM di Malaysia diturunkan beberapa kali.

"Saat ini, harga minyak dunia naik, maka harga BBM Malaysia dinaikkan," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (10/06/2021).

Mahalnya harga BBM Indonesia dibandingkan dengan Malaysia menurutnya mengindikasikan adanya inefisiensi pengelolaan BBM, khususnya masih tingginya impor BBM. Alhasil, harga BBM di Indonesia kemahalan di mana mahalnya harga minyak ini juga harus ditanggung oleh konsumen.

"Kemahalan harga itu menunjukkan inefisiensi pengelolaan BBM disebabkan oleh impor BBM masih tinggi akibat keterbatasan kilang," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan pemerintah Malaysia juga memberikan subsidi terhadap produk BBM yang di Indonesia termasuk kategori non subsidi ini.

Dia menyampaikan bahwa pemerintah Malaysia memberikan subsidi BBM yang lebih besar jika dibandingkan dengan Indonesia. Tidak hanya BBM saja, tapi juga gas dan listrik.

"Pemerintah Malaysia memberikan subsidi BBM yang lebih besar dibanding Indonesia," tuturnya.

Hal senada diungkapkan Mantan Gubernur Indonesia untuk OPEC, Widhyawan Prawiraatmadja. Dia mengatakan, Malaysia maupun Indonesia mengadopsi harga BBM yang ditentukan oleh negara, biasa disebut administered pricing.

"Hal ini lebih terkait dengan kebijakan subsidi di mana pada saat harga minyak di pasar global lebih tinggi dari harga yang ditentukan oleh pemerintah, jadi tidak ada hubungannya dengan efisiensi kilang," jelasnya.

(wia)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular