
Produsen Biodiesel Berharap Program B40 Bisa Segera Jalan

Jakarta, CNBC Indonesia - Program mandatori biodiesel tahun ini baru sampai di tahap biodiesel 30% atau (B30). Direncanakan, program biodiesel ini akan dilanjutkan sampai ke biodiesel 40% (B40) meski belum diputuskan kapan program B40 ini akan dijalankan.
Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Master Parulian Tumanggor mengatakan program B30 yang sudah berjalan tidak menemui kendala yang berarti. Saat ini pihaknya bersama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang uji coba untuk B40.
Seperti diketahui, program biodiesel 30% (B30) merupakan pencampuran bahan bakar nabati berbasis minyak sawit (CPO) yakni Fatty Acid Methyl Esters (FAME) sebesar 30% ke dalam setiap 1 liter diesel berbasis minyak fosil.
"Artinya, kalau B30 sudah nggak ada masalah, kita sekarang sedang uji coba dengan Kementerian ESDM, bagaimana B40 sekarang, sedang uji coba," tuturnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Kamis (10/06/2021).
Pihaknya pun berharap agar akhir tahun ini uji coba sudah tuntas dan program B40 bisa segera direalisasikan. Jika B40 berjalan, maka kebutuhan akan biodiesel/ FAME diperkirakan akan meningkat menjadi 12 juta kilo liter (kl) dari 9,2 juta kl tahun ini.
"Penggunaan dalam negeri jadi besar, sehingga nggak terganggu luar negeri yang diobok-obok oleh Eropa," ungkapnya.
Dia menjelaskan, karena biodiesel pada umumnya digunakan di sektor transportasi, maka saat ini masih perlu dikaji bagaimana dampak penggunaan B40 pada mesin. Kajian dampak pada mesin ini juga dilakukan bersama dengan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
"Kerja sama dengan Gaikindo terkait bagaimana agar sekecil mungkin masalah teknis, nggak merusak mesin mobil. Itu yang harus perhatikan betul, B40, B50 yang pada akhirnya B100, jadi masalah-masalah teknis harus juga diperhatikan," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, penggunaan B40 juga akan berdampak pada penurunan emisi karbon yang selama ini menjadi persoalan bersama. Pihaknya juga berharap ke depan bisa berkembang sampai ke B100.
"B40 bisa turunkan emisi karbon yang dipersoalkan selama ini dan diharapkan bagaimana suatu saat bisa B100," tandasnya.
Sebelumnya, pemerintah mengungkapkan serapan FAME untuk pencampuran di dalam diesel atau B30 sampai dengan April 2021 telah mencapai 2,68 juta kilo liter (kl). Artinya, serapan FAME mencapai 29,1% dari target tahun ini sebesar 9,2 juta kl.
Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Andriah Feby Misna mengatakan, capaian hingga bulan April 2021 ini lebih rendah daripada tahun lalu sebesar 2,9 juta kl.
"Sampai dengan Maret 1,98 juta kl, sementara sampai April 2,68 juta kl. Tahun 2020 (April) angkanya 2,9 juta kl," paparnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (25/05/2021).
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Biodiesel B100 Selangit, Pengusaha Nilai B40 Saja Cukup